Antisipasi Kebakaran, Simulasi dan Pelatihan Pencegahan Kebakaran Kapal Digelar

Antisipasi Kebakaran, Simulasi dan Pelatihan Pencegahan Kebakaran Kapal Digelar

SIMULASI - Pelatihan dan simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran kapal di TPI 3 Klidang Lor Batang, Rabu (13/9/2023).-Dhia Thufail-

BATANG - Pemerintah Kabupaten Batang bersama berbagai unsur maritim di daerah setempat menggelar pelatihan dan simulasi pencegahan dan penanganan kebakaran kapal, Rabu (13/9/2023).

Simulasi dan pelatihan yang digelar ini sebagai upaya pemerintah setempat untuk mencegah kejadian kebakaran kapal seperti yang terjadi di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal belum lama ini.

Hadir dalam simulasi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Fendiawan Tiskiantoro, Kepala Dinas Kelautan Perikanan dan Peternakan Kabupaten Batang, Windu Suriadji, dan Ketua DPC HNSI Kabupaten Batang, Teguh Tarmujo.

Simulasi dan latihan yang digelar di areal TPI 3 Klidang Lor Batang itu berlangsung lancar, dengan menghadirkan satu unit truk pemadam kebakaran, sejumlah alkon, APAR, dan dua unit kapal tarik yang telah dilengkapi dengan alkon untuk memadamkan api. Tak lupa, unit tim kesehatan dari PMI Kabupaten Batang juga ikut andil dalam kegiatan itu

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng Fendiawan Tiskiantoro mengapresiasi atas inisiasi pelatihan dan simulasi pemadaman kebakaran kapal yang digelar oleh Pemkab Batang tersebut.

"Ini merupakan upaya bagus, ada sinergitas dari sejumlah unsur seperti dari TNI Angkatan Laut, Satpolair, pemadam kebakaran, PMI, BPBD dan semua unsur disini yang terlibat," ungkap Fendiawan Tiskiantoro.

Menurutnya, dengan adanya upaya ini, apabila terjadi insiden kebakaran kapal, dapat teratasi dengan cepat, yang tentunya dilakukan secara "keroyokan" bersama sama. Sebab, imbas dari kebakaran kapal, masyarakat dapat mengalami kerugian sangat besar, mencapai miliaran rupiah.

"Saya rasa simulasi dan pelatihan ini baru terlaksana di Kabupaten Batang. Dan kegiatan ini akan kami sampaikan ke daerah lain. Serta saya rasa kegiatan simulasi ini dapat menjadi agenda rutin, minimal satu tahun sekali, sehingga kita lebih siap apabila terjadi insiden kebakaran kapal. Insya Allah semua pelabuhan di Jawa Tengah akan melaksanakan kegiatan serupa juga," katanya.

Ia pun berharap, agar insiden kebakaran yang menghanguskan 60 an kapal berukuran besar di Tegal tidak terulang dan terjadi di daerah lain.

"Berkaca pada kejadian di Tegal, tentunya teman teman nelayan harus mempersiapkannya lebih matang, terkait bagaimana mengantisipasinya dan penanganannya," tegasnya.

Tak lupa, Fendiawan Tiskiantoro mengingatkan, apabila akan melakukan reparasi kapal perlu disiapkan alat alat pemadam disekitarnya, sepertiAPAR.

"Karena di 7 menit pertama, api sangat cepat membesar dan dapat merambat, terlebih kapal kapal di Jawa Tengah ini dominan menggunakan bahan kayu dan viber glas yang mudah terbakar," terangnya.

Masih kata Fendiawan Tiskiantoro, bahwa setiap unit kapal wajib dilengkapi dengan APAR, dan nelayan yang sudah mendapat pelatiha penggunaan APAR.

"Insya Allah kedepan, kami dari propinsi akan memberikan bantuan berupa sarana kapal apung yang sudah dilengkapi alkon. Sehingga diharapkan apabila ada kejadian kebakaran di tengah laut, ada kapal yang sudah siap untuk memadamkan api. Bantuan kapal alkon itu tentu kami uailkan tidak hanya untuk Batang saja, melainkan juga empat pelabuhan besar di Jateng, yang tahun depan akan kami sediakan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: