Jemput Bola, Dindukcapil Cetak Dokumen Kependudukan di Pengungsian

Jemput Bola, Dindukcapil Cetak Dokumen Kependudukan di Pengungsian

KOTA - Dindukcapil Kota Pekalongan melakukan jemput bola untuk merekam dan mencetak dokumen kependudukan milik para pengungsi yang hilang akibat banjir. Kegiatan jemput bola yang difasilitasi Dirjen Dukcapil Kemendagri tersebut, dilakukan di posko pengungsian SMKN 2 Pekalongan, Kamis (18/2/2021). Kegiatan itu juga didukung oleh Dispermades Dukcapil Provinsi Jateng, dan Dindukcapil dari Kabupaten Pekalongan, Batang dan Pemalang.

Pengungsi yang kehilangan dokumen kependudukan, baik KTP, KK, KIA, akta atau dokumen lain, langsung diganti dengan dicetakan kembali melalui layanan tersebut.

Kepala Dindukcapil Kota Pekalongan, Drs H Suciono mengatakan, kegiatan tersebut memang sengaja digelar untuk memberikan pelayanan kepada para pengungsi yang dokumennya hilang maupun rusak akibat banjir. "Semuanya akan diganti, langsung kami cetakan kembali. Selama kehilangan itu sudah dilaporkan ke kelurahan setempat," tuturnya.

Menurut Suciono agenda tersebut akan berlangsung setidaknya sepekan ke depan. Dindukcapil juga akan melakukan pencetakan dokumen langsung tersebut ke beberapa wilayah lain. Untuk itu, dia meminta agar masyarakat yang kehilangan dokumen akibat banjir bisa segera melaporkan dan dicatat di kelurahan.

"Program pencetakan dokumen kependudukan yang rusak atau hilang akibat banjir ini akan menjadi prioritas. Jika masyarakat membutuhkan dokumen tersebut secepatnya, bisa juga langsung datang ke kantor Dindukcapil untuk minta dicetak kembali. Kami akan prioritaskan untuk dicetak langsung. Semuanya gratis," tegasnya.

Salah satu pengungsi yang mengakses layanan tersebut, Khairiyah mengatakan, adanya layanan jemput bola ke lokasi pengungsian sangat membantu masyarakat. Sebab dengan kondisi saat ini dirinya tak bisa kemana-mana. Padahal dokumen miliknya sangat dibutuhkan. "KTP hilang karena banjir. Jadi kebetulan ada layanan ini sangat memudahkan," tuturnya.

Dia mengaku sudah dua pekan mengungsi di lokasi tersebut. Warga Pasirsari, Kelurahan Pasirkraton Kramat tersebut mengaku memilih mengungsi karena kondisi banjir di wilayah pemukimanya yang cukup dalam. "Banjirnya masih tinggi. Sekitar se dada orang dewasa," tandasnya.(nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: