Diinisiasi Sesepuh, Musala Padepokan PSHT Mulai Dibangun
SELAMETAN - Warga PSHT melaksanakan selametan sebelum peletakan batu pertama pembangunan musala Padepokan PSHT Wonokerso, Limpung, kemarin.-red/sef-
BATANG - Prosesi peletakan batu pertama pembangunan Musala Padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Batang, Minggu (17/9/2023), di Desa Wonokerso, Kecamatan Limpung Batang. Pembangunan musala ini merupakan inisiasi para sesepuh yang ternyata didukung penuh sengkuyung para warga se Kabupaten Batang.
Sebelum peletakan batu pertama, warga PSHT mengikuti prosesi selamatan di lokasi pembangunan. Tradisi ini juga dihadiri Ketua PSHT Cabang Batang Bambang Heryanto, Ketua panitia H Yogi Wibowo, serta segenap panitia dan perwakilan Pengurus Ranting PSHT se Cabang Batang.
Diakui Ketua Ketua PSHT Cabang Batang, Bambang Heryanto, bahwa kegiatan pembangunan ini dipelopori oleh Warga pengesahan 1982 -1990.
"Warga angkatan sepuh menginisiasi dan mempelorori pembangunan, namun ternyata didukung dan siap disengkuyung warga se kabupaten Batang. Monggo yang punya rezeki lebih bisa memberikan donasinya kepada panitia," ungkap Bambang.
Menurut Bambang, pembangunan musala Padepokan PSHT Wonokerso ini bertujuan untuk mempermudah siswa ataupun warga dalam beribadah. "Kalau ada tempat ibadah di padepokan, maka siswa dapat melaksanakan ibadah dengan baik. Tapi tidak hanya untuk siswa,termasuk warga masyarakat sekitar saat ada acara ataupun kegiatan organisasi juga bisa manfaatkan," jelasnya.
Atas nama PSHT Cabang Batang, Bambang pun menyampaikan ungkapan terima kasihnya kepada semua warga yang sudah mendukung dan berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan musala padepokan tersebut.
Panitia pelaksana pembangunan musala, Amat Kuwat, menjelaskan, musala padepokan ini dibangun seluas 68 meter persegi, yakni dengan panjang 8,5 meter dan lebar 8 meter. Sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB), pembangunan musala ditaksir bakal menghabiskan Rp 169 juta.
"Adapun sumber biayanya ini gotong royong seluruh anggota. Hari ini kita awali selametan disusul peletekan batu pertama. Insya Allah musala selesai dibangun di tahun 2024," ujarnya.
Adapun dari total luasan musala 68 meter persegi, 20 meter diantaranya merupakan hasil wakaf atas nama almarhum Haryudi. Informasi ini juga dibenarkan istri almarhum yang notabene juga penjual tanahnya, Yuniana. "Wakaf itu merupakan amanat dari almarhum untuk mewakafkan sebagian untuk mushola di padepokan," tuturnya. (nov/sef)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: