Hindari 3 Sikap Mendengarkan Ini, Sebab Kamu Memiliki Komunikasi yang Buruk

Hindari 3 Sikap Mendengarkan Ini, Sebab Kamu Memiliki Komunikasi yang Buruk

Sikap mendengarkan--Freepik.com

RADARPEKALONGAN - Hubungan yang sehat bisa terasa begitu menyenangkan dan bahkan bisa menghilangkan stres yang sangat kita butuhkan. Ketika komunikasi terbuka dan jelas, masalah kecil dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah, dan hubungan terus berlanjut.

Namun, ketika kamu memiliki sikap mendengarkan yang salah, komunikasi yang sehat semcam ini akan sulit dicapai dan justru mengarahkanmu kepada hubungan yang beracun.

Hubungan beracun sangatlah berbeda. Faktanya, hubungan yang salah satu sebabnya adalah sikap mendengarkan yang salah ini bisa menjadi penyebab stres terbesar. 

Seringkali, hubungan yang beracun (persahabatan yang beracun juga ada), melibatkan banyak komunikasi yang buruk. Ketika sikap mendengarkan kurang tepat dan menyebabkan komunikasi yang kurang sehat, stres pun timbul, masalah kecil bisa menjadi masalah besar dan kebencian bisa tumbuh.

Memperbaiki hubungan kita sering kali dimulai dengan meningkatkan keterampilan komunikasi kita. Ada beberapa strategi komunikasi (seperti mengabaikan satu sama lain) yang harus dihindari sepenuhnya dan strategi lain dapat membuat kita merasa lebih diakui dan didengar. 

Menerapkan strategi komunikasi yang lebih sehat dapat meningkatkan hubungan kita dan menghilangkan stres.

Baca juga : Mengenal Trust Issue dalam Hubungan: Apakah Bentuk Efek Trauma Masa Lalu?

Sikap Mendengarkan

Ada beberapa bentuk sikap mendengarkan yang buruk, dan semuanya melemahkan hubungan dengan satu atau lain cara.

Beberapa jenis sikap pendengaran yang buruk meliputi:

Setengah mendengarkan (alias malas mendengarkan): Ini adalah gaya atau sikap mendengarkan-tetapi-tidak-benar-benar-mendengarkan dari seseorang yang tidak terlalu memperhatikan tetapi dengan sopan mengatakan, “Uh-huh…uh-huh.” 

Hal ini hanya sedikit merugikan. Akan tetapi, dapat merusak suatu hubungan jika hubungan tersebut bersifat sepihak atau kronis, dan ketika salah satu pasangan menyadari bahwa banyak hal yang mereka katakan tidak benar-benar didengar atau diingat. Sikap mendengarkan ini kemungkinan besar dapat membuat seseorang merasa kurang dihargai dari yang seharusnya.

Mendengarkan untuk merespons: Yang lebih merusak daripada sikap mendengarkan dengan malas adalah jenis mendengarkan di mana diskusi penting sedang berlangsung dan seseorang hanya menunggu giliran untuk berbicara daripada benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan pasangannya.

Hal ini menciptakan situasi dimana mendengarkan tidak benar-benar terjadi, sehingga pemahaman tidak dapat terjadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: verywellmind