Yuk Kenali, 8 Jenis Kesulitan Siswa Belajar di Sekolah dan Cara Mengatasinya, Waspada Ya Bun!
Inilah jenis kesulitan siswa belajar di sekolah --Freepik.com
RADARPEKALONGAN - Semua anak dilahirkan dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda. Beberapa anak tampaknya memiliki berbagai jenis ketidakmampuan belajar.
Dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan seperti membaca, menulis, berhitung, dan memahami instruksi.
Berdasarkan data Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI), 77,1 persen anak mengalami ketidakmampuan belajar pada tahun 2020.
Hal ini disebabkan karena rasa bosan dan peralatan yang kurang memadai selama masa belajar di rumah pada masa pandemi. Namun pandemi ini bukan satu-satunya penyebab anak-anak mengalami berbagai jenis kesulitan belajar di sekolah .
Ada banyak faktor yang berkontribusi mempengaruhi kemampuan berpikir mereka. Apa saja? Simak l ulasannya di bawah ini!
Definisi kesulitan belajar
National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) mendefinisikan ketidakmampuan belajar sebagai kondisi yang mempengaruhi kemampuan memahami dan menggunakan bahasa lisan dan tulisan, melakukan perhitungan matematis, mengkoordinasikan gerakan, dan mengarahkan perhatian.
Kesulitan belajar terjadi pada anak-anak yang masih sangat kecil, namun kelainan ini biasanya tidak disadari sampai usia sekolah. Kesulitan belajar tidak ada hubungannya dengan seberapa pintar seseorang. Sebaliknya, orang-orang dengan ketidakmampuan belajar mungkin melihat, mendengar, dan memahami sesuatu secara berbeda.
Hal ini dapat membuat tugas sehari-hari, seperti belajar untuk ujian atau berkonsentrasi di kelas, menjadi lebih sulit. Ada strategi yang bisa kamu pelajari untuk mengatasi perbedaan ini dengan lebih mudah.
Jenis kesulitan siswa belajar di sekolah
Ada banyak jenis kesulitan belajar dan dampaknya terhadap orang berbeda-beda.
1. Dispraksia
Dispraksia merupakan gangguan gerak yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berolahraga. Keterampilan motorik membantu kita bergerak dan berkoordinasi. Seorang anak kecil dengan dispraksia mungkin menabrak sesuatu atau mengalami kesulitan memegang sendok atau mengikat tali sepatu mereka.
Dalam hal ini, kamu mungkin mengalami masalah dengan hal-hal seperti menulis dan mengetik. Masalah lain yang terkait dengan gangguan pergerakan meliputi:
Sulit untuk berbicara
Sensitivitas terhadap cahaya, sentuhan, rasa, dan bau
Kesulitan menggerakkan mata.
2. Disleksia
Disleksia mempengaruhi cara seseorang memproses bahasa dan dapat membuat sulit membaca dan menulis. Mungkin juga ada masalah dengan tata bahasa atau pemahaman bacaan.
Anak-anak mungkin mengalami kesulitan mengungkapkan pikirannya secara verbal atau mengatur pikirannya dalam percakapan.
3. Disgrafia
Disgrafia mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menulis. Penderita disgrafia mungkin memiliki berbagai masalah, antara lain:
Tulisan tangan kotor
Masalah ejaan
Sulit untuk menuliskan pemikiran di atas kertas
4. Discalculia
Discalculia mempengaruhi kemampuan seseorang dalam mengerjakan matematika. Gangguan matematika muncul dalam berbagai bentuk, dan gejalanya bervariasi dari orang ke orang.
Pada anak kecil, diskalkulia dapat mengganggu pembelajaran berhitung dan mengenal angka. Seiring bertambahnya usia anak, mereka mungkin merasa kesulitan menyelesaikan soal matematika dasar atau mengingat hal-hal seperti tabel perkalian.
5. Gangguan Pemrosesan Pendengaran
Ini adalah masalah pada cara otak memproses suara yang diterima seseorang. Ini bukan karena gangguan pendengaran. Orang dengan kelainan ini mungkin mengalami masalah berikut:
Belajar cara membaca
Bedakan antara kebisingan dan kebisingan latar belakang
Mengikuti instruksi lisan
Jelaskan perbedaan antara kata-kata yang bunyinya serupa
Ingat apa yang mereka dengar
6. Gangguan pemrosesan visual
Orang dengan gangguan pemrosesan visual mengalami kesulitan dalam menafsirkan informasi visual. Kamu mungkin mengalami kesulitan membaca atau membedakan dua objek serupa. Orang dengan gangguan penglihatan seringkali mengalami masalah pada koordinasi tangan-mata.
7. Gangguan belajar nonverbal
Mereka mungkin mengalami kesulitan menafsirkan isyarat nonverbal, seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh, dan mungkin memiliki koordinasi yang buruk.
8. Kurangnya keterampilan membaca khusus
Ketidakmampuan belajar yang mempengaruhi pemahaman bahasa baca dan lisan. Kemampuan mengekspresikan diri menggunakan bahasa lisan juga mungkin terganggu.
Ini adalah berbagai jenis kesulitan belajar siswa di sekolah. Jika anak kamu mengalami gejala apa pun, segera hubungi tenaga ahli profesional.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: