Jumlah Kasus Reaktif Hasil Testing Massal Menurun
KOTA - Jumlah kasus reaktif (positif hasil swab Antigen) dalam testing massal Covid-19 yang dilakukan Tim Gabungan, terus mengalami penurunan. Dari beberapa kali pelaksanaan tes swab Antigen secara massal, persentase warga yang reaktif kurang dari 2 persen dari total warga yang dites.
Seperti dalam kegiatan terakhir yang dilakukan di Monumen Juang Kota Pekalongan dan Masjid Jami Asy Syafii, Pringlangu, Jumat (30/7/2021) malam. Di Monumen Juang Kota Pekalongan, dari 191 orang yang dites tak ada kasus reaktif. Sementara di Masjid Asy Syafii, dari 198 yang dites satu orang dinyatakan reaktif.
Berdasarkan rilis dari Dinkominfo Kota Pekalongan, persentase jumlah kasus reaktif dari hasil tracing juga mengalami penurunan. Dari awal penerapan PPKM Darurat selama dua minggu, jumlah kasus reaktif mencapai 8 hingga 9 persen dari total yang dilakukan tes. Sementara saat mulai penerapan PPKM level 4, jumlah kasus reaktif menurun menjadi 1,6 persen dari jumlah orang yang dites.
Hal itu diungkapkan, Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid SE yang ditemui usai memantau pelaksanaan operasi kali ini bersama Dandim 0710/Pekalongan, Kapolres Pekalongan Kota, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Perhubungan, dan perwakilan dari Kejari Kota Pekalongan.
"Alhamdulillah hasil tracing mengalami perkembangan. Malam ini kita tracing di Masjid Jami' Asy-Syafi'i Kelurahan Pringrejo. Sementara hasillnya dari 198 dari yang dites swab antigen 1 yang reaktif, dan di monumen dari 191 orang dan tak ada yang reaktif. Ini tandanya trend Covid-19 di Kota Pekalongan menurun," ucap Wali Kota.
Menurut Aaf, sejumlah upaya dilakukan saat PPKM Level 4 kini mulai terlihat hasilnya. Diantaranya melalui pengetatan, penyekatan, dan pemadaman lampu PJU yang tujuannya mengurangi mobilitas masyarakat.
Namun dia berpesan, kondisi tersebut jangan sampai membuat masyarakat abai menerapkan protokol kesehatan. "Semoga setelah ini Cpvod-19 lekas berakhir dan ekonomi bisa segera tumbuh. PPKM Level 4 ini juga harapannya bisa turun level atau bahkan disudahi karena sudah banyak yang berteriak dari para pedagang kaki lima, hotel, entertain. Maka ayo jangan lengah terapkan prokes," pungkas Aaf.(dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: