Kades Dituntut Berperan sebagai Penjaga Gawang

Kades Dituntut Berperan sebagai Penjaga Gawang

*Demi Menjaga Kondusivitas Selama Pilkada

KESESI - Menjelang kontestasi Pilkada yang bakal digelar serentak 9 Desember mendatang, peran kepala desa di setiap wilayah memegang perananan penting, utamanya untuk memastikan situasi desa tetap kondusif. Karena itu, para kades diharapkan bersikap bijak dan menjaga netralitasnya selama gelaran Pilkada nanti.

Demikian harapan yang disampaikan Kepala Desa Watupayung, Kecamatan Kesesi, Sukardi, menyikapi dinamika Pilkada di Kabupaten Pekalongan yang mulai menggeliat. Menurut kades tiga periode ini, sebagai warga negara, kepala desa memang memiliki hak pilih yang dilindungi undang-undang. Namun demikian, mengingat jabatan publik yang diembannya, setiap kepala desa juga mau tidak mau harus tunduk pada regulasi yang ada, utamanya menyangkut aktivitas dukungan terhadap pasangan calon.

"Dukungan pribadi tentu setiap orang punya, termasuk kepala desa. Tetapi dengan jabatannya, ekspresi dukungan itu kan dibatasi, sehingga kita tidak diperbolehkan untuk berkampanye misalnya, atau mengerahkan dukungan terhadap salah satu pasangan calon," tandasnya kepada Radar di kantornya, baru-baru ini.

Karena itu, Sukardi mengingatkan pentingnya kepala desa menjaga netralitas guna mengurangi potensi kerawanan Pilkada di akar rumput. Sebab, ketika kades bersikap tidak netral, apalagi sampai menyalahgunakan kewenangannya, maka risiko terjadinya ketegangan dan bahkan gesekan di desa semakin besar.

"Jadi, kunci kondusivitas di desa selama Pilkada ini pertama dan utama memang dari netralitas kita selaku kepala desa. Sebagai pimpinan desa, kita harus bersikap bijak layaknya bapak untuk semua warga yang mungkin pilihannya tidak seragam. Jadi, mari kita perankan sebagai penjaga gawang, menjadi pawang keamanan lingkungan kita masing-masing," imbau Sukardi.

Dia meyakini, dinamika sosial politik akan kembali menggeliat seperti halnya Pilkada 5 tahun silam. Apalagi, masyarakat Kabupaten Pekalongan kembali dihadapkan denga dua paslon, yang jika tidak dikawal bersama berpotensi memicu polarisasi tajam.

"Selaku kepala desa, mari kita sajikan pesta demokrasi yang santun, yang menyenangkan, tanpa ada gejolak berarti yang bisa menciderai aturan. Pilkada ini kan pesta demokrasi, maka pesta harus menghibur dan menggembirakan masyarakat, bukan malah memicu kecemasan," pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: