MAN Pekalongan Gelar P5RA Lewat Ajang Demokrasi Sekolah

MAN Pekalongan Gelar P5RA Lewat Ajang Demokrasi Sekolah

PILIH KETOS - Prosesi pemilihan Ketua OSIS yang dilakukan oleh salah satu siswa --

RADARPEKALONGAN - Gelaran P5RA yang dilakukan oleh MAN Pekalongan melalui demokrasi sekolah yaitu Pemilihan ketua osis menjadi hal yang dinanti segenap keluarga besar MAN Pekalongan. Seluruh civitas akademika MAN Pekalongan melakukan pemilihan calon Ketua OSIS baru masa bakti 2023-2024. Kegiatan pemilihan ini dimulai serentak pukul 08.00 WIB di 27 TPS kelas dan 1 TPS ruang guru.

Untuk mengawali kegiatan pemilihan, Waka Humas, Bapak Mudasir, S.H., M.H. memberikan taklimat kepada Bapak/Ibu guru sebagai fasilitator bertugas untuk memberikan fasilitas mengenai teknis dan tata cara pemilihan. 

BACA JUGA:726 Pesilat Ikuti Kejuaraan Pencak Silat Tapak Suci Open 2023 Kabupaten Pekalongan

"Kami sepakat bahwa pemilihan dilakukan dengan cara pencontrengan surat suara, bukan pencoblosan. Hal pertama yang harus dilakukan fasilitator adalah mengecek apakah surat undangan sudah diterima pemilih. Pastikan juga bahwa identitas pada surat suara telah diisi. Kemudian, mengecek kelengkapan logistik seperti surat suara, kotak suara, spidol, dan sebagainya", ungkapnya.

Sebelum kegiatan pencontrengan dilakukan, terlebih dahulu dilaksanakan pengambilan sumpah anggota KPPS yang kemudian bisa dinyatakan bahwa pencontrengan bisa dianggap sah.

Ditambahkan olehnya, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pemilih. Pertama, menyerahkan surat undangan pemilih kepada KPPS 4 dan menandatangani daftar hadir di meja KPPS 5. Kemudian, menunggu panggilan di ruang tunggu. Surat undangan yang dikumpulkan KPPS 5 selanjutnya diberikan kepada KPPS 2. Kedua, KPPS 1 memanggil pemilih berdasarkan surat undangan yang diberikan KPPS. Sementara KPPS 3 memberikan surat suara kepada pemilih lalu pemilih menuju bilik suara untuk memilih calon Ketua OSIS dengan cara mencontreng nomor atau nama calon menggunakan spidol, pemilih melipat kembali surat suara yang telah dicontreng dan memasukkannya ke dalam kotak suara yang dijaga KPPS, kemudian pemilih menuju meja KPPS 7 untuk mencelupkan jari ke dalam tinta sebagai tanda telah selesai memilih.

BACA JUGA:Ciptakan Budaya #Cari_Aman di Perusahaan, PT SAMI Ajak Karyawan Ikuti Training Safety Riding

Selesai kegiatan pencontrengan, dilanjutkan kegiatan penghitungan surat suara yang dimulai pukul 10.00 WIB. Anggota KPPS dari masing-masing TPS melakukan penghitungan surat suara disaksikan para saksi. Hasil penghitungan surat suara setiap TPS kemudian disetorkan kepada KPOS. Selanjutnya, KPOS melakukan rekapitulasi dan mengumumkan pemenangnya.

Ada yang menarik perhatian dari kegiatan pencontrengan ini, yakni dekorasi TPS dan busana pemilih. Setiap TPS menampilkan dekorasi yang menarik dengan tema beragam. Misalnya tema batik, maka TPS tersebut didekorasi menggunakan kain-kain batik yang disusun sedemikian rupa. Menghasilkan nuansa adiwastra penuh warna. Begitu pula dengan pemilih, mereka tampil dengan tema busana masing-masing. Ada yang mengenakan busana bertemakan batik, hitam putih, bahkan putih merah ala anak SD. 

"Kegiatan P5RA ini memang luar biasa. Selain belajar memahami perbedaan politik dan pendapat, juga merayakan perbedaan budaya," pungkas Mudasir.(mal)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: