Letjen Suhartono: Agama dan Nasionalisme Tak Bisa Dipisahkan

Letjen Suhartono: Agama dan Nasionalisme Tak Bisa Dipisahkan

MERAH PUTIH - Pertunjukan koreografi dan formasi pada Gebyar Merah Putih oleh siswa-siswi SMK Syafii Akrom Kota Pekalongan usai kegiatan Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI di Stadion Hoegeng Kota Pekalongan, Sabtu (21/10/2023).-Wahyu Hidayat-

*Apel Merah Putih

KOTA - Agama dan Nasionalisme atau cinta tanah air merupakan dua unsur yang tidak bisa saling dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling memperkuat satu sama lain dalam membangun bangsa dan negara.

"Istilah hubbul wathon minal iman atau cinta tanah air adalah bagian dari iman, ini membuktikan bahwa agama dan nasionalisme bisa saling memperkuat dalam membangun bangsa dan negar," kata Inspektur Jenderal TNI, Letjen TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han), saat menjadi Inspektur dalam Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI di Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, pada Sabtu pagi (21/10/2023).

Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI merupakan rangkaian kegiatan dalam memeriahkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1445 H/2023 M Kanzus Sholawat Kota Pekalongan. 

Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI ini diikuti berbagai unsur, mulai dari TNI, Polri, pelajar, mahasiswa, santri, organisasi masyarakat, dan organisasi kepemudaan di Kota Pekalongan.

Hadir pula dalam apel ini, Rais Aam Jam'iyyah Ahluth Thariqah Al Mutabarah An Nahdliyyah (JATMAN) sekaligus 'Khadimul Maulid' Kanzus Sholawat, Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, serta perwakilan Forkopimda Kota Pekalongan.

"Dua unsur (agama dan cinta tanah air) ini tidak bisa dipisahkan satu dan lainnya. Agama memerlukan tanah air sebagai lahan dakwah dan menyebarkan agama. Sedangkan tanah air memerlukan siramab-siraman nilai-nilai agama agar tisak tandus dan kering," jelas mantan Dankodiklatal serta Komandan Korps Marinir (Dankormar) ini.

Letjen Suhartono mengingatkan, agama tanpa nasionalisme maka akan menjadi ekstrem. Sedangkan nasionalisme tanpa agama akan menjadi tandus dan kering.

Hal ini terbukti ketika fenomena ekstrem agama justru lahir dari orang dan sekelompok orang yang terlalu eksklusif dan sempit dalam memahami agama, tanpa memperhatikan realita kehidupan sosial.

Menurutnya, jika agama diartikan sebagai jalan hidup sudah semestinya agama berperan dalam realitas kehidupan. Dalam realitasnya, bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk dan ini dituntut untuk menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan.

"Di sinilah prinsip cinta tanah air harus diteguhkan. Merah putih merupakan lambang harga diri dan kehormatan bangsa,

jati diri bangsa, pemersatu bangsa. Sebagai bangsa yang cinta tanah air, kita tidak boleh terpecah belah!" tegas Letjen Suhartono.

Usai Apel Merah Putih dan Ikrar NKRI, acara dimeriahkan pula dengan penampilan Gebyar Merah Putih oleh seribu lebih siswa-siswi SMK Syafii Akrom (SMK SA) Kota Pekalongan. Mereka berbaris rapi di tengah lapangan Stadion Hoegeng, menampilkan formasi atau koreografi membentuk Bendera Merah Putih, tulisan INDONESIA, PANCASILA, NKRI, SMKSA, dan HSN 2023. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: