Ringkasan Kisah Abu Bakar Ash Shiddiq yang Kebijaksanaannya Sudah Terlihat Sejak Usia Belia

Satu hal yang sama dari keduanya adalah mereka suka saling berbagi pikiran tentang Sang Pemberi Hidup. 

Abu Bakar suka berbagi tentang pikirannya mengenai Tuhan. Dan di sisi lain, Rasulullah SAW yang kala itu belum menerima wahyu, juga suka menyendiri di gua Hira dan memikirkan Allah SWT. 

Saat kemudian beliau mendapat wahyu dalam bentuk Al-Quran surah Al-Al-Alaq ayat 1-5, beliau membacakan penggalan surah itu kepada Abu Bakar. 

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5) 

Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 

Tersentuh dengan ayat tersebut, Abu Bakar meminta Muhammad SAW membacakannya lagi untuknya. 

Dan saat itu juga, di dekat Kabah, di hadapan Rasulullah SAW, Abu Bakar menyatakan keislamannya. 

Abu Bakar adalah orang keempat yang memeluk Islam setelah Khadijah, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah. 

BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Kisah Utsman bin Affan, Sahabat Nabi dengan Julukan Pemilik Dua Cahaya

Ringkasan kisah Abu Bakar Ash Shiddiq kecil telah kita bahas dalam artikel ini. Kita telah melihat bagaimana ia lahir dari keluarga terhormat Quraish, dan bagaimana ia berteman dengan Nabi Muhammad SAW sejak muda. 

Sebelum masanya menjadi Khalifah yang memimpin umat Islam pun Abu Bakar Ash Shiddiq sudah memperlihatkan sifatnya yang bijaksana juga cerdas. 

Beliau tidak merasa ragu saat bersyahadat, dan tetap setia kepada imannya. 

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan teladan dari kisah Abu Bakar Ash Shiddiq kecil, yang menjadi salah satu sahabat Nabi yang paling mulia dan dicintai Allah SWT. (*)

Sumber: