Suka Membaca? Ini 4 Rekomendasi Novel dari Rintik Sedu, Penulis Novel ‘Geez dan Ann’
Gemar Membaca Juga! Ini 5 Rekomendasi Novel dari Rintik Sedu, Penulis Novel ‘Geez dan Ann’--
RADARPEKALONGAN – Sebagai seorang penulis, Rintik Sedu atau yang memiliki nama lengkap Nadhifa Allya Tsana ini juga sangat aktif membaca, loh. Kamu juga suka membaca? Ini dia rekomendasi novel dari Rintik Sedu.
Rekomendasi novel dari Tsana atau Rintik Sedu ini layak kita ikuti. Apalagi, Tsana memiliki akun Instagram yang khusus berisikan Rekomendasi novel dari Rintik Sedu.
Tsana memiliki kecintaan terhadap buku sejak masih dalam usia belia. Bahkan, hobi menulisnya juga sudah lahir sejak dia berada di bangku SMP.
Ia terus berkarya hingga kini mampu mencapai kesuksesannya dengan menerbitkan berbagai novel populer mulai dari Geez dan Ann #1, #2, dan #3, Buku Rahasia Geez, Buku Minta Dibanting, Masih Ingatkah Kau Jalan Pulang, Kata, Buku Minta Disayang, hingga Pra yang terbit secara digital.
Penasaran nggak, sih, sama rekomendasi novel dari Rintik Sedu yang aktif menuangkan ide melalui tulisan?
BACA JUGA:6 Tips Menulis ala Rintik Sedu, Ikuti Saran Sang Penulis Novel Fenomenal Geez dan Ann
BACA JUGA:Puitis dan Cocok untuk Remaja! Ini 3 Rekomendasi Novel Karya Rintik Sedu yang Terbaik
Artikel ini akan menyajikanmu beberapa rekomendasi novel dari Rintik Sedu yang bisa kamu jadikan referensi bacaan. Siapa tahu, ada buku favoritmu juga di daftar rekomendasi novel dari Rintik Sedu ini!
1. Pachiko
Lahir dengan versi drama yang ramai diberbincangkan di mana-mana, Pachiko ternyata merupakan cerita adaptasi dari novel.
Pachiko merupakan novel yang memiliki latar sejarah. Dalam novel tersebut, diceritaka kisah keluarga Korea yang berimigrasi ke Jepang.
Saat itu kolonisasi Jepang atas Korea sedang mendominasi. Kim Sunja hamil karena cinta terlarangnya dengan Ko Hansu. Takdir kemudian mempertemukannya dengan rohaniwan muda, Baek Isak, yang bersedia menikahi dan memboyongnya ke Osaka, Jepang.
Di Jepang yang menjadi tempat para imigran menggantungkan haraapan mereka, Sunja memulai kehidupannya yang baru sebagai sebatang kara.
Tanpa memiliki teman, kerabat, bahkan keterampilan berbahasa yang kemudian membuatnya mengalami diskriminasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: