Kekerasan Orang Tua kepada Anak Mirip Fenomena 'Gunung Es'
*Adakan Pelatihan Parenting untuk Mengedukasi Orang Tua
KOTA - Kekerasan kepada anak dengan berbagai bentuknya masih banyak ditemui di sekitar kita. Penelitian sebuah lembaga survei di luar negeri menyebutkan, satu dari lima orang tua melakukan kekerasan kepada anak. Demikian dikatakan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DPMPPA Kota Pekalongan, Nur Agustina, SPsi MM Psikolog, kemarin.
Dijelaskannya, bentuk kekerasan kepada anak ini bervariasi, ada kekerasan fisik, kekerasan psikis, kekerasan seksual dan mentelantarkan secara ekonomi. Kekerasan itu tidak hanya dalam bentuk fisik, tidak mempedulikan ketika bicara bicara, raut muka yang tidak menyenangkan ketika berkomunikasi, juga termasuk kekerasan kepada anak.
Yang perlu difahami oleh kita semua, lanjut Agustin, kekerasan orang tua kepada anak mirip dengan fenomena 'gunung es'. Artinya, kasus yang muncul ke permukaan lebih sedikit daripada kasus yang sebenarnya. Kalau tidak ada yang melaporkan satu kejadian, maka pihak-pihak yang berwenang untuk menangani tidak mungkin tahu dengan sendirinya. Padahal di sekitar kita masih banyak kejadian kekerasan orang tua kepada anak yang tidak terekspose.
Menurut Agustin, sudah saatnya orang tua memahami cara menjadi orang tua yang baik. Menjadi orang tua itu tidak ada sekolahnya. Tapi orang tua harus belajar terus untuk menjadi orang tua yang baik bagi masa depan anak-anaknya. Bukan hanya memberi nafkah berupa makan, minum dan menyekolahkan anak saja, tapi juga harus memahami bagaimana cara memperlakukan anak agar menjadi baik untuk masa depan mereka.
Untuk memberikan bekal kepada orang tua, lanjut Agustin, DPMPPA bekerjasama dengan Relawan Keluarga (Rangkul yang selama ini sangat konsen terhadap pendidikan keluarga dan Radar Pekalongan untuk mempublikasikan kegiatan ini. Pelatihan ini untuk memberikan bekal kepada relawan yang selama ini bersentuhan dengan orang tua. Relawan yang akan diberi bekal pengetahuan parenting ada dari PKK, kader Posyandu, dan dari organisasi perempuan.
Adapun materi yang akan diberikan Rangkul, lanjut Agustin, sebanyak 8 sesi, pertama Manajemen Emosi Diri, kedua Teknik Komunikasi dalam keluarga, ketiga Kualitas Waktu Bareng Keluarga, keempat Mari Kenali dan Fahami Anak, kelima Cara Baru Agar Anak Mandiri, keenam Cara Mendorong Anak Disiplin, ketujuh Cara Anak agar Gemar Belajar, kedelapan Cara Dampingi Anak Belajar.
Delapan materi tersebut akan disampaikan dalam delapan sesi. Acara akan berlangsung selama 8 pekan. Satu sesi selama dua jam setiap pekannya. Rangkul Pekalongan bekerjasama dengan Rangkul Regional Jateng-DIY akan menuntaskan delapan sesi tersebut sebagai fasilitator. Semoga bekal materi tersebut akan menjadikan orang tua memahami apa yang harus mereka lakukan. Dan kekerasan orang tua kepada anak lambat laun akan berkurang. (sep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: