Kelurahan Kalibaros Maju Lomba Kampung KTR Nasional

Kelurahan Kalibaros Maju Lomba Kampung KTR Nasional

KOTA - Kampung RW 03 Kelurahan Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur ditunjuk mewakili Kota Pekalongan untuk maju dalam Lomba Kampung Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Di wilayah tersebut, warga telah berkomitmen dan sepakat untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari asap rokok pada tempat-tempat tertentu seperti di dalam rumah, tempat pertemuan tingkat RT, kelurahan dan di dekat bayi, balita, ibu hamil, dalam rangka melindungi perokok pasif.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Indah Kurniawati menerangkan bahwa Kementerian Kesehatan RI mengadakan lomba Kampung Kawasan Tanpa Rokok (KTR), dimana hal ini termasuk salah satu unsur yang digerakkan dalam Program Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

"Untuk Kota Pekalongan yang ditunjuk adalah Kampung KTR Kelurahan Kalibaros RW 03 yang sebelumnya pernah ikut dan menjadi juara dua pada Lomba PHBS tingkat Kota Pekalongan," ucapnya.

Menurutnya, di kampung tersebut memang sudah ditata untuk Kawasan Tanpa Rokok, antara lain di depan kampung tersebut sudah disediakan tempat puntung rokok. Dimana jika akan memasuki kawasan itu bagi perokok harus mematikan puntung rokoknya dan dibuang di tempat yang telah disediakan tersebut.

"Kalau bapak-bapak disana akan merokok harus berada diluar kampung itu dan disediakan tempat merokok (smoking area) tersendiri. Sebenarnya, ini belum sampai pada melarang merokok tetapi lebih menekankan pada merokok pada tempatnya. Bagi bapak-bapaknya yang merokok jauh dari jangkauan ibu dan anak-anaknya, maupun keluarganya yang perokok pasif," tegasnya.

Saat Dinas Kesehatan melakukan monitoring dan evaluasi di tingkat kecamatan pada lomba PHBS, tiap kecamatan sudah melakukan seleksi masing-masing kelurahan untuk melakukan program PHBS. Salah satu didalamnya ada gerakan Kawasan Tanpa Rokok untuk wilayah tertentu, namun belum semua kelurahan ada inisiasi Kawasan Tanpa Rokok ini.

"Kami harapkan, tiap kelurahan nantinya ada percontohan untuk Kampung Kawasan Tanpa Rokok, seperti yang dilakukan di Kelurahan Kalibaros tersebut," ujarnya.

Sementara itu, Lurah Kalibaros, Toro mengaku bersyukur Kelurahan Kalibaros bisa mewakili Kota Pekalongan untuk mengikuti Lomba Kampung Kawasan Tanpa Rokok tingkat Nasional. Penunjukkan Kampung KTR ini dilatarbelakangi pada Bulan Mei lalu Kelurahan Kalibaros ditunjuk oleh Kecamatan Pekalongan Timur untuk mengikuti lomba PHBS tingkat Kota Pekalongan.

Dalam lomba itu, dari perwakilan kecamatan masing-masing, Kelurahan Kalibaros berhasil menyabet juara 2 Lomba PHBS tersebut. Tidak hanya sampai itu saja, pihaknya terus membina masyarakat di wilayahnya agar jangan sampai penerapan PHBS itu terlupakan.

"Selang beberapa waktu dari lomba PHBS itu, ada Lomba Lingkungan Bersih Sehat tingkat kelurahan yang lokusnya kami ambil di RW 3. Untuk lomba LBS itu, kami belum mengetahui hasilnya. Kemudian, Senin lalu saya ditelepon dari jajaran Dinas Kesehatan, bahwa Kelurahan Kalibaros dimohon untuk mempersiapkan maju lomba Kampung Kawasan Tanpa Rokok (KTR) tingkat nasional yang digelar oleh Kementerian Kesehatan," papar Toro.

Menurutnya, berdasarkan survei kesehatan diketahui bahwa asap rokok yang dikeluarkan oleh seorang perokok aktif bisa mempengaruhi kondisi kesehatan balita di lingkungan rumah tangga masing-masing, dimana ketika ada keluarganya yang perokok bisa menimbulkan stunting.

"Sehingga, masyarakat kami senantiasa edukasi agar jangan sampai merokok di area rumahnya yang bisa membahayakan istri dan anaknya yang tidak merokok. Bagi mereka yang merokok dimohon bisa diluar ruangan atau jauh dari jangkauan anak atau istri dan warga sekitar yang tidak merokok," jelasnya.

Disampaikan Toro, warga di kampung RW 03 Kelurahan Kalibaros antusias bersedia merokok di smoking area yang telah disediakan. Komitmen ini dilakukan selain untuk menerapkan PHBS juga bisa mencegah penyakit-penyakit yang diakibatkan karena intensitas aktivitas merokok yang tinggi seperti Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), pneumonia, radang paru, maupun Tuberkulosis (TB).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: