Kematian Pemudik Dari Zona Merah Meningkat
BOJONG - Warga Desa Kemasan, Kecamatan Bojong, berinisial A (50), meninggal dunia dan dimakamkan dengan protocol Covid-19 di tempat pemakaman umum desa setempat, Selasa (21/4/2020) dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB. Almarhumah sendiri memiliki riwayat TBC dan penyakit jantung.
Sekretaris Desa Kemasan, Anang, dikonfirmasi menyatakan, almarhumah sempat dibawa ke RSI Pekajangan karena sakit. Namun, almarhumah meninggal dunia sebelum menjalani perawatan di rumah sakit. Proses pemakaman menggunakan protocol Covid-19 sebagai bentuk kehatian-hatian karena almarhumah sempat ada kontak dengan anaknya yang baru pulang dari Bali.
"Almarhumah selama ini hanya di rumah. Dia memiliki riwayat TBC dan jantung," kata dia.
Menurutnya, almarhumah meninggal pada Senin malam, pukul 22.00 WIB. "Almarhumah belum dinyatakan positif corona. Dari keterangan petugas Dinas Kesehatan, dia memang sakit. Orangnya memang sudah sepuh. Almarhumah meninggal sekitar jam 22.00 WIB, dan dimakamkan sekitar pukul 01.00 WIB dini hari," kata dia.
Sementara itu, kasus kematian pemudik kian bertambah di Kota Santri. Berdasarkan data lapangan, kemarin malam juga ada pemudik dari Jakarta yang meninggal dan dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Wonokerto.
Almarhumah berinisial N ini meninggal di rumah sakit di Jakarta. Almarhumah meninggal karena liver, dan terlambat melakukan cuci darah.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan Setiawan Dwiantoro, mengatakan, sedikitnya sudah ada kematian pemudik yang berasal dari zona merah. "Ini yang menjadi fenomena kita. Dari sana sudah parah, dari sana sudah meninggal, maka dilakukan protap untuk melindungi kita, petugas yang melakukan pemakaman, apalagi hasil swab belum diketahui sudah meninggal. Untuk jaga-jaga pemakaman dilakukan protokol kesehatan," ujar dia. (had)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: