Kendala Kartu Tani, Realisasi Pupuk Bersubsidi Tak Optimal

Kendala Kartu Tani, Realisasi Pupuk Bersubsidi Tak Optimal

KOTA - Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan tengah menyiapkan pupuk bersubsidi tahun 2022. Selama ini, pupuk bersubsidi yang diminati petani Kota Pekalongan hanya Urea dan NPK, sehingga alokasi dari pusat berupa dua pupuk ini.

Hal ini diungkapkan Pengawas Alat dan Mesin Pertanian Muda, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Suharsono, Kamis (3/2/2022). "Mengenai pendistribusian pupuk bersubsidi selama 2021 berjalan lancar. Untuk urea alokasi dari pusat sebanyak 172 ton dan realisasi 63 persen jadi 108,71 ton atau kalau dinominalkab kisaran Rp240 juta lebih. Untuk NPK alokasi dari pusat sebanyak 200 ton realisasinya 62,8%," sebut Suharsono.

Dijelaskan Suharsono, realisasi di lapangan memang demikian karena kendala kartu tani yang kadang eror, saat digesek tidak keluar, dan kartu tidak berfungsi. "Sebagian petani menganggap hal digital tersebut merepotkan, mereka ingin yang praktis. Bahkan untuk mengurus kartu tani di perbankan kadang mereka sungkan, jadi dari pihak kami yang turut bantu menguruskan," jelas Suharsono.

Dibeberkan Suharsono, pupuk subsidi urea tahun 2021 sebanyak 172 ton tahun 2022 ini naik menjadi 296 ton. Sedangkan untuk NPK jumlahnya turun, pada tahun 2021 alokasi sejumlah 200 ton dan tahun 2022 sebanyak 149 ton. "Ini masih diproses jadi tinggal menunggu SK turun," kata Suharsono.

Sebetulnya ada jenis pupuk subsidi lainnya, namun melihat kenyataan di lapangan petani Kota Pekalongan hanya berminat terhadap pupuk Urea dan NPK sehingga hanya dua pupuk tersebut yang alokasinya yang masuk ke Dinperpa.

"Untuk mendistribusikan pupuk bersubsidi ada lima kios yang terdaftar di Dinperpa yakni Tani Lancar, Tani Jaya, Wahana Tani, KUD, dan Tani Berhasil. Sebelumnya hanya empat, belum lama ini tambah Tani Lancar di Pekalongan Utara," pungkas Suharsono.(way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: