Kendalikan Inflasi, BI Tegal Gandeng GenBI Galakkan 'Urban Farming'
![Kendalikan Inflasi, BI Tegal Gandeng GenBI Galakkan 'Urban Farming'](https://radarpekalongan.disway.id/uploads/post-4-nul-BI.jpg)
KOTA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Tegal menggandeng Generasi Baru Indonesia (GenBI) untuk menggalakkan 'urban farming' sebagai salah satu upaya untuk mengendalikan inflasi. GenBI yang merupakan komunitas mahasiswa penerima beasiswa dari BI tersebut diajak terlibat melalui sistem pertanian pangan perkotaan dengan memanfaatkan pekarangan rumah, kantor maupun sekolah. Program tersebut menjadi bagian dari program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam GenBI itu berasal dari Universitas Panca Sakti (UPS) Tegal, Universitas Pekalongan (Unikal) dan UIN Gus Dur Pekalongan.
"Ada 150 mahasiswa penerima beasiswa BI. Mereka semua mahasiswa terpilih dengan nilai IPK (Indek Prestasi Kumulatif) 3,5 dan mahasiswa ini diberi tugas serta bekal oleh BI untuk ikut dalam pengendalian inflasi pangan," kata Pelaksana Data Fungsi Data Statistik dan Ekonomi Keuangan KPwBI Tegal, Nanda Pinandita Ramadhani dalam kegiatan Penguatan Implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan kepada GenBI di Hotel Nirwana, Sabtu (19/11/2022).
Menurutnya, GenBI merupakan kepanjangan tangan BI menjadi motor untuk mendorong akseptansi masyarakat terhadap inovasi Bank Indonesia salah satunya terkait pengendalian inflasi. Nanda juga berharap agar mahasiswa GenBI tidak hanya menularkan pengetahuan kepada keluarganya saja. Tapi juga kepala masyarakat dilingkungan terdekatnya.
"Program pengendalian inflasi yang saat ini sudah dilakukan yaitu operasi pasar murah bekerjasama dengan tim pengendalian inflasi daerah (TPID). Selain pasar murah, kita juga bisa menjaga ketersediaan pasokan melalui urban farming. Contohnya gerakan tanam cabai atau holtikultura yang lainnya," imbuhnya.
Pihaknya menyebutkan, berdasarkan data BPS pertumbuhan ekonomi Jateng pada triwulan III ini tumbuh 5,28% (yoy). Pertumbuhan ini cukup baik, meskipun relatif melambat jika dibandingkan pada triwulan II yang mencapai 5,66%(yoy).
"Adapun Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Tegal pada Oktober mengalami deflasi sebesar 0,07% (mtm), setelah bulan sebelumnya mengalami inflasi sebesar 1,09%(mtm). Hal ini mendorong penurunan inflasi tahunan kota Tegal menjadi 6,63%(yoy) setelah pada bulan sebelumnya sebesar 7.18% (yoy)," tambahnya.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: