Program Makan Siang Gratis Mendukung Pertumbuhan Anak-anak Indonesia dan Ekonomi Nasional

Program Makan Siang Gratis Mendukung Pertumbuhan Anak-anak Indonesia dan Ekonomi Nasional

Ketua Harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah, Wihaji, menjelaskan program makan siang gratis yang digagas oleh pasangan calon Prabowo-Gibran.-istimewa -

SEMARANG - Berdasarkan laporan terbaru dari World Food Programme (WFP) berjudul "State of School Feeding Worldwide 2022," program makan siang gratis di sekolah telah memberikan dampak positif secara global.

Lebih dari 418 juta siswa di setidaknya 76 negara, telah diuntungkan dari program ini. Hal inilah menjadi landasan kuat bagi pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk menjalankan program serupa di Indonesia.

Ketua Harian Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Tengah, Wihaji, menjelaskan program makan siang gratis yang digagas oleh pasangan calon Prabowo-Gibran menunjukkan komitmennya dalam memastikan gizi anak-anak Indonesia terpenuhi.

"Selain meningkatkan gizi anak-anak, program makan siang gratis juga akan menggerakkan ekonomi nasional melalui pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di seluruh Indonesia," ujar Wihaji melalui sambungan telepon, Minggu 31 Desember 2023.

BACA JUGA:Libatkan UMKM, Prabowo-Gibran Bangun Masa Depan Indonesia dengan Makan Siang Gratis

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Siapkan SDM Unggul Hadapi Indonesia Emas 2045 Lewat Program Makan Siang Gratis

Wihaji menjelaskan, dengan alokasi anggaran cukup besar, program makan siang gratis akan menciptakan perputaran uang belanja dari dana negara. Hal ini berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi melalui keterlibatan UMKM di seluruh Indonesia.

"Kegiatan ini mampu mendorong semangat melibatkan UMKM, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui hilirisasi UMKM. Dengan melibatkan UMKM, kegiatan ini tidak hanya sekadar belanja, tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat yang menikmati hasil belanja tersebut," terang Wihaji yang juga Ketua Relawan Parikesit itu.

Mantan Bupati Kabupaten Batang itu juga menekankan peran signifikan UMKM dalam sejarah pertumbuhan ekonomi. Terbukti selama masa pandemi COVID-19, dimana UMKM menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

"Investasi dalam Sumber Daya Manusia (SDM) tidak bisa dilihat secara instan. Dalam jangka waktu 10 hingga 20 tahun ke depan, dampak investasi pada SDM akan terlihat. Melalui program makan siang gratis ini, kita tidak hanya mengurangi stunting, tetapi juga menciptakan generasi emas 2040. Investasi ini harus dilihat sebagai upaya jangka panjang," beber Wihaji.

Wihaji berpendapat bahwa negara ini dibangun dengan keyakinan dan optimisme. Dalam menghadapi tantangan, optimisme merupakan kunci untuk mencapai kemajuan.

Program makan siang gratis di sekolah menjadi bagian dari optimisme ini, di mana terjadi perputaran yang sederhana: adanya daya beli akan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Rumusnya sederhana, jika ada daya beli, ekonomi akan tumbuh. Berbeda dengan pelaku usaha industri besar, UMKM dapat dilihat secara langsung dalam pertumbuhan ekonomi sehari-hari. Ketimpangan ekonomi dapat dikurangi melalui kontribusi 10-20 persen dari sektor swasta," terang pria yang juga Ketua Harian DPD Partai Golkar Jawa Tengah ini.

Ditambahkan, dengan program makan siang gratis ini, paslon Prabowo-Gibran tidak hanya menawarkan solusi untuk isu gizi anak-anak, tetapi juga merancang strategi untuk menggerakkan ekonomi melalui keterlibatan UMKM. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: