Kisah Darusman, Seorang Lulusan SMP hingga Berpangkat AKP

Kisah Darusman, Seorang Lulusan SMP hingga Berpangkat AKP

Darusman juga menceritakan, kala itu oleh Polda Jateng dia mendapat tugas pertama kali di jajaran Polresta Pekalongan. "Dari dulu sampai sekarang saya di Polres Pekalongan Kota," tuturnya.

Beberapa tahun setelah menjadi polisi, Darusman memutuskan untuk melanjutkan sekolah di jenjang SMA. Selesai SMA, dia menyandang pangkat Koptu (Kopral Satu). Lalu, setelah masa tugas 12 tahun, Darusman mendaftar masuk Bintara. Setelah lulus Bintara, dia pun naik pangkat dari Golongan II/a, II/b, dan terus naik sampai II/f. "Waktu itu pangkat saya Aiptu," ujarnya.

Meski bisa dikatakan sudah 'berumur', Darusman waktu itu masih terus semangat untuk meneruskan pendidikan. Ia pun masuk kuliah S 1 Ilmu Komunikasi di Universitas Terbuka (UT). Sampai akhirnya menyandang gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom).

Begitu tamat kuliah, Darusman kemudian ikut pendidikan Perwira melalui Pendidikan Alih Golongan (PAG) di tahun 2013. Sampai kemudian, dia berhak menyandang pangkat Perwira, mulai dari Ipda, Iptu, sampai sekarang menjelang purnatugas dianugerahi kenaikan pangkat menjadi AKP.

"Karena tidak bisa naik pangkat ke AKP secara reguler, kemudian saya diberikan penghargaan berupa kenaikan pangkat ke AKP karena menjelang pensiun. Jadi, total saya sudah naik pangkat sebanyak 14 kali, dan semuanya tidak ada yang terlewat, dari pangkat paling rendah, dari Golongan I/a, sampai sekarang Golongan III/d," ungkapnya.

Selama menjadi anggota Polri, Darusman telah menerima berbagai lencana penghargaan. Diantaranya, Lencana Kesetiaan 8 Tahun, Lencana Kesetiaan 16 t Tahun, dan Lencana Kesetiaan 25 tahun beserta Bintang Nararya dari Presiden.

Sementara itu, putra kedua AKP Darusman, Bayu Agung Pribadi SKM SH MH Kes, mengungkapkan bahwa ayahnya itu adalah seorang sosok ayah yang sangat menginspirasi.

"Beliau adalah sosok ayah yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan, dibuktikan dari pertama sampai mau purnatugas tidak ada cela dalam menjalankan tugas," ungkap pria yang berprofesi sebagai Legal Konsultan di Kantor Hukum Satya Manunggal, sekaligus Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pekalongan ini.

Selain itu, imbuh Bayu, ayahnya itu merupakan sosok ayah yang mengutamakan pendidikan. "Beliau berangkat dari desa, hanya lulusan SMP, lalu masuk polisi berpangkat Tamtama. Kemudian sekolah SMA, bahkan melanjutkan lagi sampai meraih gelar Sarjana Komunikasi," ungkapnya.

Maka dari itu, dia bersama kedua saudarinya sangat terinspirasi oleh semangat belajar dari sang ayah. "Itu bagi kami sangat membanggakan. Maka, kami sebagai anak terinspirasi untuk menuntut ilmu. Alhamdulillah ketiga anak Beliau berhasil lulus sarjana. Saya sendiri raih dua gelar sarjana dan satu magister, yakni Sarjana Kesehatan Masyarakat, Sarjana Hukum, serta Magister Hukum. Sedangkan kakak dan adik saya keduanya sekarang bertugas di Puskesmas. Yang satu sebagai bidan di Puskesmas Paninggaran, dan satunya lagi di Puskesmas Buaran," bebernya.

"Intinya, ayah adalah sosok yang luar biasa. Dia hanya lulusan SMP, sekarang alhamdulillah bisa jadi Perwira Polisi. Itu suatu prestasi yang luar biasa, apalagi Beliau sudah mengabdi jadi polisi selama 38 tahun," imbuh Bayu Agung Pribadi. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: