Klinik Layanan Cyber UMKM Bantu Pelaku UMKM Pasarkan Produk

Klinik Layanan Cyber UMKM Bantu Pelaku UMKM Pasarkan Produk

KOTA PEKALONGAN - Guna mewujudkan masyarakat yang mandiri, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan memberikan sosialisasi dan pelatihan pemasaran online 'Klinik Layanan Cyber UMKM' kepada puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aula Dindahkop-UKM Kota Pekalongan, Kamis (07/11).

BERI SAMBUTAN - Walikota Pekalongan, Moch Saelany Machfudz saat memberikan sambutan dalam kegiatan pelatihan pemasaran online 'Klinik Layanan Cyber UMKM' kepada puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aula Dindahkop-UKM Kota Pekalongan, Kamis (07/11).

Dibuka oleh Walikota Pekalongan, Moch Saelany Machfudz, yang juga dihadiri oleh Kepala Dindagkop-UKM, Zainul Hakim, Sekretaris Dindakop-UKM, Setiyo Susilo, Kepala Bidang Perdagangan, Sri Haryati. Sedangkan sebagai narasumber yaini Praktisi Market Place yakni Khoyim dan Farid, dan diikuti 30 peserta yang berasal dari kalangan pelaku UMKM yang ada di Kota Pekalongan.

Walikota Pekalongan, Moch Saelany Machfudz menyambut baik adanya pelatihan pemasaran online tersebut. Diharapkan Walikota, setelah pelatihan ini para pelaku UMKM dapat mengembangkan dan memasarkan produknya dengan jangkauan yang lebih luas.

"Pelatihan ini agenda rutin yang harus kita support khususnya yang diadakan oleh Dindagkop-UKM mengenai pelatihan pemasaran secara online. Ini sudah era nya online, kita pacu agar disamping mereka bisa memiliki lapak untuk jualan diharapkan mereka juga bisa memasarkan sampai kancah Internasional," kata Walikota.

Saelany menambahkan, pelatihan ini selain dapat mengembangkan pemasaran UMKM juga memberikan edukasi internet marketing bagi pelaku UMKM. Sehingga kedepan melalui sisten marketing online dapat mengangkat produk-produk lokal di Kota Pekalongan ke kancah nasional maupun internasional.

Saelany menambahkan, hadirnya jalur interchange di Kota Pekalongan juga memberikan dampak yang positif untuk para pelaku UMKM khususnya pelaku usaha batik dalam mengembangkan usahanya.

"Dibukanya jalur interchange membawa dampak positif bagi para pelaku UMKM Kota Pekalongan khususnya pelaku usaha batik. Pemasaran di pasar grosir itu pemasarannya meningkat 3 kali, ada pelaku usaha batik mengakui yang dapat meraup omset sampai 70 juta dalam satu hari. Para pelaku juga dipacu untuk dapat menggunakan bahasa Inggris karena pemasaran ini tidak hanya di Pekalongan tapi juga di dunia. Ini peluang yang bagus untuk para UMKM," jelas Saelany.

Sementara itu, ketua penyelenggaran sekaligus Kepala Bidang Perdagangan, Sri Haryati menuturkan, pelatihan ini merupakan agenda yang rutin diadakan oleh Dindagkop-UKM yang telah dimulai sejak tahun 2018.

"Klinik layanan cyber UMKM secara online telah kami mulai sejak tahun 2018. Layanan ini menggunakan aplikasi android yang dapat diakses oleh semua orang khususnya bagi para pelaku UMKM. Mereka akan dilatih setiap hari Jumat pada minggu kedua dan keempat. Masing masing pesertanya 30 orang. Total dalam setahun di 2019 ada 300 Pelaku UMKM dengan peserta yang berbeda setiap pertemuannya," tandasnya. (nul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: