Kodim Pekalongan Budidaya Ikan Lele Sistem Bioflok
KOTA - Selain menanam sayuran dengan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (MKRPL), Kodim 0710/Pekalongan memanfaatkan lahan pekarangan yang sempit di makodim setempat untuk digunakan budidaya ikan lele dengan sistem bioflok.
Dikatakan Kepala Tata Usaha Urusan Dalam (Kapok TUUD) Kodim 0710/Pekalongan Peltu Muhtarom, dipilihnya ikan lele karena menurutnya, ikan lele tergolong mudah dibudidayakan karena kemampuannya bertahan hidup yang sangat tinggi sekalipun dipelihara di air yang kualitasnya buruk.
Adapun teknik budidaya lele yang sengaja dipilihnya adalah dengan sistem bioflok. Menurutnya, sistem bioflok ini merupakan teknik pemeliharaan ikan dengan memaksimalkan jumlah tebar ikan lele pada wadah terbatas dimana airnya dikondisikan menjadi kaya mikroorganisme bermanfaat yang akan menguraikan kotoran ikan lele menjadi makanan lagi.
"Kotoran lele akan berubah menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang mana sebenarnya merupakan perpaduan dari alga, ganggang dan bakteri yang merupakan makanan alami ikan. Sehingga sistem bioflok ini merupakan cara terbaik memelihara ikan lele untuk saat ini dimana peternak bisa menghemat pakan hingga 50%," jelas Muhtarom, Rabu (9/10).
Saat ini, Peltu Muhtarom sedang membuat empat kolam lele dengan sistem bioflok dimana masing-masing kolam membutuhkan biaya sekitar Rp750.000 yang rencananya per kolam nantinya akan diisi sebanyak 500 ekor benih lele.
Dia menambahkan bahwa masa panen pada budidaya ikan lele sistem bioflok ini bisa dilakukan lebih cepat yakni 15-20 hari lebih awal daripada pemeliharaan model konvensional. "Itu terjadi karena asupan nutrisi ikan lele dalam sistem bioflok senantiasa terpenuhi setiap saat sehingga ukuran tubuhnya lebih cepat berkembang," imbuhnya. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: