Idul Adha, 57 Anak Ikuti Khitan Massal di Sapuro

Idul Adha, 57 Anak Ikuti Khitan Massal di Sapuro

KHITAN MASSAL - Bertepatan dengan hari raya Idul Adha 1440 H, puluhan anak mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan Mushola Al Iman, Sapuro RW 08, Kelurahan Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.
WAHYU HIDAYAT

KOTA PEKALONGAN - Bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 Hijriyah, 57 anak mengikuti khitanan massal yang diselenggarakan oleh pengurus Musholla Al Iman di Kompleks Makam Habib Ahmad, RW 08 Sapuro, Kelurahan Sapuro Kebulen, Pekalongan Barat, Kota Pekalongan, Minggu (11/8).

Salah satu panitia, Redy Handoko, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan agenda rutin setahun sekali untuk memeriahkan hari raya Idul Adha. "Bertepatan dengan hari raya Idul Adha, pengurus Mushola Al Iman RW 08 Sapuro selalu menyelenggarakan khitanan massal," tuturnya, Minggu (11/8).

Disampaikan Redy bahwa jumlah peserta khitan massal tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang mencapai 52 anak. Mereka berasal dari Kota Pekalongan dan sekitarnya.

Dalam khitanan massal ini, semua peserta tidak dipungut biaya. Bahkan, seluruh anak yang dikhitan mendapatkan beragam hadiah dari panitia. Mulai dari baju batik dan sarung batik, peci, sandal, tas, dan uang saku.

Proses khitan dimulai pukul 13.00 WIB. Panitia bekerja sama dengan tim medis dari RSUD Bendan, serta dari Universitas Pekalongan. Bahkan, Dirut RSUD Bendan, dr Junaedi Wibawa MSi Med SpPK ikut turun tangan langsung mengkhitan beberapa peserta. Keterlibatan secara langsung dr Junaedi pada acara khitan massal di Mushola Al Iman ini bukan pertama kali, tetapi sejak beberapa tahun lalu.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, dalam khitanan massal ini, setiap anak yang akan dikhitan terlebih dulu menjalani 'prosesi' masuk ke sebuah tandu yang telah dihias sedemikian rupa. Satu persatu peserta kemudian difoto untuk dokumentasi, sambil diiringi dengan sholawat dan hadroh.

Prosesi seperti itu untuk menghidupkan lagi tradisi yang sebelumnya dilaksanakan. "Untuk melestarikan tradisi di masa lalu, ini sebagai simbolis untuk melestarikan tradisi, karena dulu setiap peserta khitanan massal dikhitannya di dalam tandu terlebih dulu. Baru kemudian mengantre untuk dikhitan," imbuh Redy.

Sebelum pelaksanaan khitan massal, pada malam harinya, Sabtu (10/8) malam, diadakan takbir keliling yang diikuti ratusan warga Sapuro Kebulen, sembari mengarak seluruh peserta khitanan massal menggunakan kereta kelinci. Pawai keliling kampung ini dimeriahkan dengan penampilan grup musik rampak serta angklung. (way)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: