Komisi D Cek Kesiapan Puskesmas Kedungwuni 1 terkait Posko Kesehatan Menjelang Lebaran
KEDUNGWUNI - Komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan melakukan kunjungan ke Puskesmas Kedungwuni 1 untuk mengetahui proses pelayanan kesehatan dan tingkat kunjungan masyarakat yang berobat di daerah Kedungwuni, jumat (10/5/2019).
Pada kesempatan itu Komisi D mengungkapkan perlunya ada posko kesehatan menjelang lebaran. Ternyata di puskesmas Kedungwuni 1 ini sudah berjalan dengan baik tahun kemarin, dan tahun ini sudah disiapkan menjelang H-7 dan sesudahnya.
Namun ada satu hal yang menjadi sorotan dan harus dibenahi, yaitu alas atau lantai posko masih tanah. Dan direncanakan nantinya akan ditutupi menggunakan karpet.
"Tentunya kami sebagai anggota dewan akan sangat mendukung dan support, sehingga jika dalam pelaksanaan posko kesehatan sendiri ada yang masih kekurangan, nanti akan kami bantu menyampaikan ke dinas kesehatan Kabupaten Pekalongan. Hal itu harus dipersiapkan jauh-jauh hari agar bisa lebih baik dari tahun kemarin, dan jika ada persoalan bisa lebih cepat tertangani. Mengingat pengalaman tahun kemarin posko kesehatan di daerah pantura yang peralatannya kebanyakan pinjam karena belum mempersiapkan," terang Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Pekalongan, H. Kholis Jazuli.
Selain itu dr. Noor Endah Artati selaku Plt. Kepala Puskesmas Kedungwuni 1 menjelaskan "Setiap tahun kita selalu ada posko kesehatan, tetapi tahun ini jadwal memang belum keluar, karena jadwal biasanya dari dinas kesehatan langsung," terang dr. Noor endah.
Posko sendiri biasanya dilakukan di dearah Bebekan, dan Puskesmas Kedungwuni I dapat jatah 2 hari. 1 hari terdiri dari 3 shift, untuk shift pagi dan sore 7 jam, shift pagi 07.00 - 14.00 WIB dan shift siang 14.00 - 21.00 WIB. Sedangkan untuk shift malam selama 10 jam, yaitu dari jam 21.00 - 07.00 WIB.
"Khusus untuk jaga malam karena poskonya tidak layak untuk tidur akhirnya penjaga kami tidur di ambulans. Jadi jika di posko kesehatan tidak ada penjaga dari kami, bisa langsung datang ke mobil ambulansnya, biasanya pasti ada orang dari pihak kami," jelas dr. Noor Endah.
Untuk pasien yang gawat atau perlu penanganan lebih, biasanya akan dibawa ke puskesmas untuk penanganan lebih lanjut, atau ke rumah sakit terdekat. Mengingat posko kesehatan tidak memungkinkan untuk pasien gawat darurat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: