Gus Iqdam: Garangan yang Masih Nakal, Coba Sekali Saja Ibadah, Orang Mabuk Juga Dulunya Coba-Coba

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Gus Iqdam dalam sebuah ceramahnya menyampaikan pesan motivasi ke 'garangan' yang masih nakal untuk mencoba sekali saja ibadah karena orang yang mabuk juga dulunya hanya coba-coba.

Gus Iqdam berpesan dengan memberikan motivasi kepada 'garangan' yang hadir dalam pengajian rutinan di markas sabilu taubah, Blitar.

Garangan adalah sebutan bagi jamaah laki-laki yang hadir di pengajian rutinan Gus Iqdam. Yang mana mengandung makna bahwa sebagian dari jamaahnya masih dalam proses memperbaiki diri.

BACA JUGA:Jangan Salah! Gus Iqdam Bocorkan Rezeki yang Paling Utama Ternyata Ada di Dekat Kita, Begini Penjelasannya

BACA JUGA:Kisah Inspiratif! Ada Wanita Malam yang Menjadi Penghafal Alquran, Cerita Ustaz Adi Hidayat

Gus Iqdam selalu memberikan kata-kata penyemangat untuk para jamaahnya dengan bahasa yang ringan, lucu dan bisa diterima dengan baik tanpa menyinggung siapapun.

"Untuk semua jamaah rutinan sabilu taubah, garangan yang malam ini hadir, bahwa semua orang pernah nakal, tapi jangan sampai kita tidak mencoba taat kepada Allah," ungkap Gus Iqdam.

Gus Iqdam melanjutkan, kita yang saat ini masih melakukan perbuatan maksiat, mulailah mencoba beribadah. Kalau sudah pernah mencoba biasanya akan terbiasa.

Dulu para pemabuk itu awal mulanya juga coba-coba, hingga akhirnya terbiasa dan keterusan.

BACA JUGA:Gus Iqdam Bocorkan Kunci Rahasia untuk Pasangan Suami Istri yang Berharap Kehadiran Anak

BACA JUGA:Kisah Jamaah Gus Iqdam Lunas Hutang 1 M Hanya dalam Waktu 20 Hari, Ternyata Seperti ini Amalannya

"Kamu boleh coba-coba dulu melakukan ibadah, nanti pelan-pelan kamu akan terbiasa dan mulai nyaman. Saat juga nyaman dalam ibadah, kamu perlahan akan semakin taat kepada Allah," jelas Gus Iqdam.

Ustaz Adi Hidayat melanjutkan tidak masalah kalau kita coba-coba dulu dalam beribadah, semua maksiat dulunya juga hanya coba-coba. Jadi tetaplah fokus untuk berbenah diri.

Jika dalam proses memperbaiki diri dengan ketaatan kita mendapat penilaian jelek dari orang lain, sikap kita harus santai. Tak perlu emosi untuk menanggapi omongan orang. Karena tak akan ada manusia yang terhindar dari omongan jelek dari orang lain.

Sumber: