Psikologi Praktis: Begini 7 Ciri-ciri Pasangan yang Selingkuh dalam Suatu Hubungan, Bisa Kamu Perhatikan Nih

Namun jika suasana hatinya sedang buruk, maka mereka dapat berubah menjadi kasar dan bahkan bisa saja melukaimu. 

5. Menghabiskan waktu sendiri-sendiri 

Sebagai seorang pasangan, memiliki waktu bersama atau yang biasa disebut dengan quality time adalah hal yang penting, sebab hal ini dapat membangun bonding antara kamu dengan pasangan. 

Akan tetapi untuk orang yang sedang selingkuh, maka biasanya akan memilih untuk menghabiskan waktu sendiri, atau memilih untuk berkegiatan di luar rumah tanpa melibatkan pasangannya. 

Hal ini bisa terjadi karena biasanya mereka sedang ingin menghabiskan waktu dengan orang yang menjadi selingkuhan mereka, dan dia tidak ingin ada orang lain yang mengganggunya. 

BACA JUGA:Jangan Salah! Gus Iqdam Bocorkan Rezeki yang Paling Utama Ternyata Ada di Dekat Kita, Begini Penjelasannya

BACA JUGA:Doa Nabi Menyambut Bulan Ramadan, Ustaz Adi Hidayat: Khasiat Menjaga Kesehatan Selama Berpuasa

6. Sering terjadi pertengkaran 

Ciri-ciri orang yang selingkuh dalam suatu hubungan juga bisa dilihat dari munculnya konflik dan sering bertengkar karena hal-hal yang bahkan sepele. 

7. Cuek dan Tidak Peduli 

Tanda yang terakhir yang mungkin bisa menjadi indikator bahwa seseorang selingkuh adalah, sudah tidak adanya lagi gairah atau affair. 

Bahkan orang yang selingkuh akan cenderung cuek dan tidak lagi terlalu peduli dengan pasangnnya, dan hal ini akan membuat pasangnnya merasa kesepian. 

Jadi begitulah beberapa ciri-ciri pasangan yang selingkuh dalam suatu hubungan yang mungkin bisa kamu perhatikan untuk mencegah terjadinya keretakan hubungan yang lebih buruk lagi. 

Perlu diketahui jika di dalam suatu hubungan terjadi suatu perselingkuhan, maka hubungan tersebut sudah dikatakan tidak lagi sehat, oleh karenanya untuk para pelaku selingkuh sebaiknya segera berhenti. 

Sementara untuk kamu yang sudah merasa memiliki feeling, kamu bisa sedikit membuka pembicaran dengan pasanganmu, atau mencari bantuan kepada profesional, seperti psikolog atau konsultan pernikahan. (*)

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=mu_ivjbleay