Kota Santri Sampai Saat Ini Nihil Covid-19

Kota Santri Sampai Saat Ini Nihil Covid-19

MENCUCI TANGAN: Bupati Asip Kholbihi mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum mengikuti Rapat Paripurna di Gedung Dewan, Jumat (20/3/2020). Hadi Waluyo.

Hingga Jumat (20/3/2020) pagi, Kabupaten Pekalongan masih nihil covid-19. Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) pun menurun dari 36 orang menjadi 26 orang.

Meski demikian, masyarakat ditekankan untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat, rajin mencuci tangan, dan mematuhi protokol yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Demikian disampaikan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ditemui sebelum mengikuti Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2019 di Ruang Rapat Paripurna Dewan, Jumat (20/3/2020).

Rapat paripurna tetap dilangsungkan karena sesuai dengan aturan LKPJ harus disampaikan tiga bulan setelah tahun anggaran berakhir. Paripurna itu pun mengikuti protokol yang ada, seperti jumlah peserta dibatasi dari kondisi normal sekitar 150 undangan menjadi 30 undangan, seluruh peserta mencuci tangannya di air mengalir menggunakan sabun, dan diukur suhu tubuhnya serta pemakaian hand sanitizer. Bupati pun tak luput dari pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuhnya 36,4 derajat celcius.

"Kita setiap hari melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus melakukan review data orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP)," ujar Bupati.

Dikatakan, di Kabupaten Pekalongan jumlah ODP semakin berkurang. Untuk PDP, kata dia, ada dua orang yang dirawat di ruang isolasi RSUD Kraton. Kedua pasien ini warga Kabupaten Pemalang. Sebab, RSUD Kraton merupakan rumah sakit rujukan corona lini satu, sehingga menerima rujukan pasien dari Pemalang, Batang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan.

"Untuk ODP jumlahnya sekarang 26 orang. Mereka ini pulang dari luar negeri atau pulang dari kota endemi, sehingga diperiksa ada gejala demam, batuk, dan sebagainya atau tidak," terang Bupati.

ASN Tidak Libur

Dikatakan, ASN di Pemkab Pekalongan tidak diliburkan, namun tetap dengan pembatasan-pembatasan.

"Mereka bekerja seperti biasa tapi tidak melakukan finger dan apel pagi serta jam kerja disesuaikan. Bagi yang sepuh, sakit, silahkan bekerja di rumah," kata dia.

Menurutnya, penanganan pencegahan virus corona dilakukan secara baik dan terpadu. Bupati juga mengimbau kegiatan yang bersifat kerumunan dikurangi.

"Seperti pada hari ini mestinya pemkab menggelar pengajian untuk ASN juga ditunda. Peringatan-peringatan hari besar keagamaan yang diselenggarakan pemda juga ditunda. Ini sebagai bentuk edukasi ke masyarakat," katanya.

Yang terpenting dalam pencegahan virus corona, lanjut Bupati, dengan saling menjaga kebersihan, menerapkan prinsip kehati-hatian dan patuhi segala protokol yang telah dilakukan pemerintah.

"Pemkab membuat gugus tugas penanganan virus corona dengan ketua umum Sekda dibantu seluruh instansi terkait," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: