Krisis Generasi Muda Perlu Dijawab Guru PAI

Krisis Generasi Muda Perlu Dijawab Guru PAI

MELANTIK - Ketua DPW AGPAII Jateng, Muhammad Ahsan, melantik pengurus DPD AGPAII Kendal, periode 2019-2024.

KENDAL - Para pendidik dari jenjang TK sampai SMA sederajat, khususnya guru Pendidikan Agama Islam (PAI), dihadapkan pada tantangan pengabdian yang berat, utamanya dalam menyiapkan generasi muda yang berkarakter. Terlebih, kondisi anak bangsa dianggap sedang dalam krisis multidimensi, yang ditandai oleh banyak menggejalanya perilaku tawuran pelajar, perundungan yang dilakukan anak-anak perempuan, hingga ancaman narkoba dan seks bebas.

"Maka ini semua menjadi pekerjaan rumah sekaligus medan pengabdian bagi para guru. Nasib generasi muda ada di tangan guru," kata Bupati Kendal, Mirna Annisa, saat hadiri pelantikan Pengurus DPD Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Kendal, periode 2019-2024, di gedung Paripurna DPRD Kendal, kemarin.

Pelantikan dilakukan oleh Ketua DPW AGPAII Jateng, Muhammad Ahsan. Hadir antara lain Ketua DPRD Muhammad Makmun, Ketua MUI Kendal Asroi Tohir, anggota Komisi X DPR RI Mujib Rohmat, dan Sekjen Ikatan Guru Indonesia (IGI) Pusat Mampuono.

Mirna mengungkapkan, guru pendidikan agama Islam supaya memiliki kualitas membangun generasi muda dengan nilai-nilai keislaman. Mereka perlu saling mengingatkan dalam hal kebaikan, menjaga kekompakan, termasuk menjalin komunikasi dan silaturahmi. Kendal merupakan daerah yang nasionalis dan religius. "Saya berharap ini menjadi awal yang baik dari kebaikan dan manfaat untuk Kendal," ungkapnya.

Ketua DPD AGPAII Kendal, Fahrur mengatakan, AGPAII merupakan wadah guru pendidikan agama Islam dari tingkat TK hingga SMA/sederajat. Sebagai guru pendidikan agama Islam, supaya menjadi barisan terdepan dalam pendidikan karakter generasi muda. "Pengurus agar bisa menebar kedamaian, perekat NKRI, menebarkan Islam yang rahmatan lil alamin," katanya.

Saat ini, bangsa Indonesia mengalami krisis multidimensi, seperti narkoba, seks bebas, tawuran pelajar, hingga balapan liar. Karena itu dibutuhkan penguatan pendidikan karakter kepada generasi muda untuk menangkal semua hal negatif. "Hal tersebut menjadi bagian kita bersama sebagai tenaga pendidik,"pungkasnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: