Perhatian untuk Para Orang Tua, Begini Tips Parenting Mendidik Anak Balita Menurut dr Aisah Dahlan
Cara mendidik anak balita menurut dr Aisah Dahlan.-draisahdahlan/ ig-
"Orang tua yang sangat lembut kepada anaknya, berarti bukti Rahmat Allah sedang turun." lanjutnya menegaskan.
Yang perlu dihindari adalah saat anak membuat kesalahan atau hal yang tidak sesuai dengan ajaran dan perintah orang tua, kemudian orang tua memberikan respon dengan marah atau bersikap kasar pada anak.
Hal ini tidak baik dan sangat perlu dihindari karena dapat memberi dampak yang besar pada pembentukan watak dan karakter anak.
BACA JUGA:Cara Ikhtiar Agar Anak Cerdas Sejak dalam Kandungan, sebuah Tips Parenting Islami Oleh Ning Imaz
Sebagai tempat dan sosok yang paling dekat dengan anak, jadilah lingkungan yang membuat anak nyaman dan betah dengan orang tuanya.
Dalam hal ini juga penting untuk melibatkan Allah agar melembutkan hati kita sebagai orang tua sehingga bisa berlemah lembut dan mendidik anak, dan membuat anak nyaman dan merasa aman.
Karena menjadi orang tua yang bisa berlemah lembut kepada anak termasuk ke dalam ciri orang tua yang mendapat rahmat dari Allah SWT.
2. Tidak Bersikap Kasar
Bentuk dari bersikap kasar yang bisa dilakukan kepada anak balita seperti memarahinya, menggunakan nada tinggi atau membentaknya, sampai melakukan kekerasan fisik seperti mencubit dan sejenisnya.
Saat anak berbuat salah bisa jadi respon yang orang tua berikan adalah bersikap kasar, seperti yang tersebut di atas.
Nah hal-hal seperti ini perlu dihindari. Sehingga orang tua perlu memiliki kemampuan dalam mengontrol emosi yang baik. Dokter Aisah Dahlan menjelaskan bahwa, bersikap kasar kepada anak dapat membuat anak sering menyalahkan dirinya sendiri saat dewasa.
Selain itu bersikap kasar yang dialami anak di usia balita akan membentuk karakter yang tidak percaya diri, penakut, minder dan sejenisnya.
Jadi saat merasa terpancing emosi negatif akibat perilaku anak yang salah atau tidak nurut, cobalah untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum menegur atau mengajak anak bermusyawarah.
Hal ini bertujuan agar dalam menasehati anak orang tua bisa bersikap lebih bijak dengan emosi yang lebih stabil sehingga terhindar dari perbuatan-perbuatan yang membuat anak trauma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: