Guru Kelas VI MI se Kabupaten Pekalongan Ikuti Bimtek Penyusunan Instrumen Asesmen Madrasah

Guru Kelas VI MI se Kabupaten Pekalongan Ikuti Bimtek Penyusunan Instrumen Asesmen Madrasah

--

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Guru Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Pekalongan mengikuti Bimbingan Teknis Penyusunan Instrumen Asesmen Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024 di Hotel Syariah Kulu Karanganyar.

Bimtek ini menyambung kegiatan Bimtek Supervisi Akademik bagi Kepala Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Pekalongan yang telah di laksanakan Rabu s.d Kamis (28 s.d 29 Februari 2024) ditempat yang sama. Setelah kepala madrasah di bimtek, maka giliran guru kelas VI nya.

Hadir langsung membuka acara Kepala Kantor Kemenag Kab. Pekalongan H. Imam Tobroni di damping Kasi Pendidikan Madrasah H. Moh. Irkham serta Ketua Pokjawas H. Muslimin. 

Kegiatan bimtek ini di selenggarakan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kabupaten Pekalongan yang dalam laporan kegiatan disampaikan ketua Hj. Siti Samsiyah.  

H. Imam Tobroni selaku Kepala Kemenag Kabupaten Pekalongan dan jajarannya serta menghaturkan apresiasi atas perhatian yang senantiasa diberikan sangat besar kepada madrasah ibtidaiyah dan berharap agar terus memberikan bimbingan dan arahan-arahannya.

Dalam sambutannya, H. Imam Tobroni menyampaikan harapan setelah mengikuti bimtek penyusunan instrumen asesmen madrasah ini sebagai guru kelas VI dapat mengetahui bagaimana cara membuat kisi-kisi soal dan naskah soal sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Asesmen Madrasah (AM) dimana bentuk soalnya beragam dan menggunakan stimulus soal yang berfungsi untuk memberikan penalaran, mengedepankan kemampuan berpikir siswa.

Setiap Bimtek yang dilaksanakan jangan hanya sebatas ceremony saja, bila tidak menghasilkan mutu dan output, outcome maupun benefit yang jelas nantinya maka akan menjadi sia-sia.

Pelaksanaan Bimtek Penyusunan Instrumen Asesmen Madrasah materi yang diberikan yakni mapel Matematika dan Rumpun IPA. Hadir sebagai narasumber Izurohman dan Tutik Ningsih yang keduanya asli guru MI Kabupaten Pekalongan yang merupakan Fasda Sains dan Numerasi.

"Sebelum membuat soal harus diperhatikan stimulus, konten, konteks, level kognitif dan bentuk soal. Pada pembuatan kisi-kisi harus menyesuaikan KD, materi, indikator dan bentuk soal serta nomor soal" papar Izurohman.

Penggunaan stimulus pada soal berfungsi agar ada penalaran atau mengedepankan kemampuan berpikir siswa, ungkapnya.

Di akhir kegiatan Kasi Penma H. Moh Irkham berpesan agar madrasah terus belajar menjadi guru yang pembelajar sebagaimana amanat Hari Pendidikan Nasional di tahun 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: