Kerugian Infrastruktur Akibat Banjir Bandang Desa Wangandowo Capai Rp 1,2 Miliar

Kerugian Infrastruktur Akibat Banjir Bandang Desa Wangandowo Capai Rp 1,2 Miliar

--

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Selain menelan dua korban jiwa, banjir bandang yang melanda pemukiman Desa Wangandowo Kecamatan Bojong juga membuat kerugian infrastruktur. Adapun dari taksiran tim teknis, kerugian ditaksir mencapai Rp 1,2 miliar. 

Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, usai pengecekan di Balai Desa Wangandowo Kecamatan Bojong, Selasa 19 Maret 2024 menyampaikan bahwa dengan adanya bencana banjir bandang pihaknya sudah melakukan inventarisasi. Tim teknis sudah turun untuk melakukan penghitungan berapa taksiran kerugian. 

"Datanya ada, terutama yang terkait konteks untuk infrastruktur saja ya, dari rumah, gedung, rumah-rumah warga, itu total Rp 1,288 miliar. Ini hitungan dari dinas teknis kami," katanya. 

Kemudian dari penghitungan tim teknis tersebut, akan dikoordinasikan bersama tim teknis dari perusahaan. Kemudian juga melibatkan pemerintah desa setempat. 

"Nanti kita memetakannya bareng-bareng. Perhitungan teknis oleh dinas, kita libatkan perusahaan, dan juga dari desa. Ini sedang proses jalan. Tapi saya mendorong, ini harus kita segerakan," lanjutnya. 

Adapun dalam penangan korban banjir bandang, untuk penanganan target sebelum lebaran selesai terutama bagi yang rusak ringan. Sedangkan untuk korban rumah rusak berat, sementara pasti butuh waktu. 

"Tapi untuk korban rusak berat, hunian sementaranya sudah dikontrakkan,"imbuhnya.

Sementara Humas PT. HAI, Alex Rahman menyampaikan dari perusahaan sudah memverifikasi seluruh data yang ada. Dikatakan, namanya bencana tidak ada yang menginginkan namun pihaknya sudah berkomitmen untuk menangani. 

"Kita ikut berpartisipasi untuk menangani dengan pemerintah supaya yang pertama infrastruktur dari desa yang terdampak, korban-korban yang terdampak itu sudah berjalan dengan lancar. Terus potensi untuk terjadi kembali, kita sudah buatkan drainase menuju ke sungai agar menanggulangi hal itu tidak terjadi lagi," katanya. 

Terutama agar tidak mengarah ke permukiman, sudah dibuatkan alur, rekayasa, sudah dibuatkan, sudah selesai. 

"InsyaAllah kalau terjadi hujan lebat lagi akan tidak masuk ke area permukiman, tapi masuk ke sungai," lanjutnya. 

Sedangkan untuk pemulihan memang butuh proses, pihaknya sudah ada koordinasi dengan desa, sudah ada data, tinggal melakukan pelaksanaan. Baik itu untuk jangka pendek, menengah, dan panjang. 

Diutamakan bahwa target penyelesaiannya secepat mungkin. Karena apa?, karena planning perusahaan segera untuk berdiri juga ada kan, ada target-target tertentu dari perusahaan untuk segera beraktivitas sehingga nanti ada sirkulasi perekonomian untuk wilayah sekitarnya maupun Kabupaten Pekalongan. 

"Kendala insyaallah tidak ada. Alhamdulillah sudah ada koordinasi yang baik sehingga meminimalisir kendala," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: