Lebih Transparan, Siap PPDB Online
*Disdikbud Batang
BATANG - Tahun ini Disdikbud Batang menerapkan skema Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMP secara online. Selain pencegahan penyebaran Covid-19, PPDB Online ini dilakukan sesuai Permendikbud Nomor 44 tahun 2019 tentang penerapan PPDB Online. Tak hanya itu, PPDB Online juga diterapkan untuk mendukung program Pemkab Batang menuju Batang Smart City.
Kepala Disdikbud Batang, Achmad Taufiq melalui Kabid Dikdas, Sabar Mulyono menjelaskan, PPDB Online ini pun diharapkan bisa menyajikan proses dan hasil yang transparan, serta akuntabel. Karena masyarakat pun bisa secara melihat perkembangan dan hasil yang ada secara langsung.
"Dengan online ini PPDB bisa lebih transparan, akuntabilitas dan tidak diskriminatif. Sehingga masyarakat bisa memantau langsung proses maupun hasilnya," jelas Sabar saat diwawancarai saat melakukan sosialisasi PPDB Online kepada operator PPDB sekolah di SMPN 1 Batang, Rabu (10/6/2020).
Meskipun sistemnya sudah online, pihak Disdikbud juga masih menyesuaikan dengan kondisi masyarakat. Pasalnya belum semua masyarakat memiliki kemampuan dan akses untuk sistem online yang masih terhitung baru ini. Oleh karenanya pihak Disdikbud melalui sekolah pelaksana PPDB online juga telah menyiapkan operator help desk PPDB.
"Peserta PPDB SMP ini kan dari SD dan memang kebanyakan mereka ataupun orang tuanya belum familiar dengan sistem ini. Oleh karenanya setiap sekolah nantinya menyiapkan help desk PPDB online, dimana nanti ada ruangan khusus yang akan membantu peserta dalam mengakses PPDB online. Tentunya dalam pelaksanaannya tetap sesuai dengan prosedur pencegahan Covid-19," imbuh Sabar.
Meski begitu untuk sekolah yang memiliki keterbatasan sinyal dan jaringan internet, Disdikbud memperbolehkan pengguna PPDB dengan sistem luring atau offline.
Di tingkat SMP ada lima sekolah yang tidak menggunakan sistem PPDB online. Yakni SMPN 4 Bawang, SMPN 3 Blado, Sekolah Satu Atap Reban, Wonotunggal dan Blado. Selain SMP negeri tersebut, sekolah-sekolah swasta juga tetap membuka pendaftaran secara luring alias offline.
Meski untuk jenjang SMP negeri sudah menggunakan sistem online, hal ini belum diberlakukan di jenjang SD. Meski begitu nantinya diharapkan pendaftaran sistem offline untuk jenjang SD ini tetap menyesuaikan protokol pencegahan Covid-19.
"Jika memang nantinya harus melaksanakan kegiatan tatap muka harus menerapkan social dan physical distancing. Selain itu sekolah juga diharapkan menyediakan tempat cuci tangan serta mengatur jarak, dan menjaga kebersihan di lingkungan sekolah," tegasnya. (nov)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: