Diduga Korban Pengeroyokan Usai Nonton Dangdutan di Pekalongan, Ditemukan Meninggal di Sungai Sragi

Diduga Korban Pengeroyokan Usai Nonton Dangdutan di Pekalongan, Ditemukan Meninggal di Sungai Sragi

Tim SAR gabungan evakuasi jasad seorang pemuda yang tenggelam di Sungai Sragi. Korban tenggelam ini diduga korban pengeroyokan usai nonton dangdutan di Desa Pantianom, Bojong.-Hadi Waluyo-

"Dan memang tidak ada saksi yang melihat korban terjun ke sungai. Hanya saja ada Hp milik korban yang berjarak sekitar lima meter dari bibir sungai,” ungkapnya.

Atas laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPBD, PMI, relawan SAR, dan Basarnas Jateng untuk melakukan pencarian korban di sungai, meskipun tidak ada saksi yang melihat korban ke sungai.

Pihaknya juga masih mendalami adanya informasi jika korban ini merupakan korban penganiayaan usai menonton orkes dangdut pada malam kejadian, yakni pada Minggu malam, 14 April 2024, di Desa Pantianom, Kecamatan Bojong.

Menurut Isnovim, pada Minggu malam itu memang ada pertunjukan orkes dangdut di Desa Pantianom. Lokasi dangdutan itu di seberang sungai dari tempat tinggal korban di Dusun Gombong, Desa Bulakpelem, Kecamatan Sragi.

"Di penghujung acara, korban berniat pulang dari lokasi hiburan. Namun, tidak jauh dari acara hiburan malam, terjadi perselisihan, antara pemuda Gombong dengan pemuda Kalijambe (Sragi), masih kami dalami ini,” ungkapnya.

Karena takut, korban mencoba menghindar. Ia sendirian mencoba menjauh dari kerumunan perselisihan tersebut.

“Tidak tahu kondisi medan setempat, korban menghindar dan berujung ke arah sungai. Ada warga yang melihat menuju ke sungai, namun tidak ada yang melihat secara langsung korban jatuh ke sungai. Di dekat sungai hanya dtemukan Hp milik korban,” katanya.

Ia menduga korban panik dan terpeleset ke sungai. Saat terpeleset itulah, ponselnya terjatuh di pinggir sungai. "Lokasi kemarin saya cek, juga nampak licin air,” ucapnya.

Terkait adanya buntut perselisihan antar pemuda di dua desa tersebut, pihaknya sendiri belum menerima laporan. Namun demikian, pihaknya berupaya terus mendalami, agar tidak berbuntut panjang kembali.

"Masih kita telusuri soal itu. Sampai saat ini memang belum ada yang laporan. Ya kita inginkan semuanya terselesaikan dengan baik, agar tidak berbuntut panjang," tandasnya.

Usai dilakukan identifikasi dan visum di RSUD Kraton, jasad korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: