MACAN KUMBANG TEROR WARGA

MACAN KUMBANG TEROR WARGA

**Enam Ekor Kambing Dimangsa

Jejak kaki macan ditemukan di dekat kandang.

LEBAKBARANG - Keberadaan binatang buas macan kumbang menteror warga. Enam ekor kambing milik warga Desa Kapundutan, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, dimangsa macan kumbang. Untuk menghindari serangan susulan, warga memperkuat bangunan kandang dan tidur di kebun untuk berjaga-jaga.

Sekretaris Desa Kapundutan, Yanto S, Kamis (19/12) sore, membenarkan jika ada enam ekor kambing milik warga di desanya dimangsa macan kumbang. Enam ekor kambing itu masing-masing 3 ekor milik Warnoto, warga Dukuh Kapundutan RT 03 RW 02, 1 ekor kambing milik Retno, warga Dukuh Kapundutan RT 02 RW 02, dan 2 ekor kambing milik Sugeng, warga Dukuh Kapundutan RT 02 RW 02. Menurutnya, keenam ekor kambing itu diserang dalam dua hari.

"Lokasi kandang kambing memang di tengah kebun atau tegalan yang jauh dari pemukiman. Jarak kandang ke hutan lindung juga dekat, hanya sekitar 50-an meter," terang dia.

Ia dan warga setempat meyakini jika keenam ekor kambing itu dimakan macan kumbang, bukan kawanan anjing liar. Pasalnya, warga menemukan jejak kaki yang diyakini bekas telapak kaki macan. Warga setempat juga kerap melihat penampakan macan saat mencari kayu bakar di dalam hutan.

"Macan ini turun ke kebun dan memangsa kambing pada malam hari," tutur dia.

Dikatakan, kejadian serupa juga sudah pernah terjadi pada tahun 1990-an. Kala itu, kata dia, banyak kambing warga dimakan macan.
Sebagai upaya antisipasi agar macan tak lagi memangsa binatang ternak mereka, warga membangun kandang ternak mereka lebih kuat, sehingga macan tidak mudah menerobos masuk ke dalam kandang.

"Saat ini juga bertepatan dengan masa menjelang panen jagung, makanya banyak warga pada malam hari menginap di kebun untuk berjaga-jaga adanya serangan macan dan babi," kata dia.

Pegawai Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Teguh dikonfirmasi terpisah membenarkan, pihaknya mendapat laporan dari pemerintah desa setempat jika ada enam ekor kambing dimakan macan, namun dalam laporan disebutkan diserang harimau. Cabang Dinas Kehutanan Wilayah IV dan BKSDA Jateng KSW II Pemalang telah menindaklanjuti laporan itu dengan terjun langsung ke lapangan.

"Dalam laporan itu disebutkan dimakan harimau, padahal harimau dengan macan berbeda. Warga tahunya macan itu ya harimau. Macan bahasa Jawa, dan harimau bahasa Indonesianya," terang dia.

Diterangkan, dari tinjauan di lapangan itu diperoleh keterangan dari warga jika ada jejak kaki macan di dekat kandang yang kambingnya dimakan, dan bercak darah. Selain itu, kejadian serupa juga pernah terjadi pada tahun 1990-an.

"Lokasi kandang berada di dekat lembah di tengah kebun jagung yang dikelilingi oleh kawasan hutan yang kondisinya relatif masih bagus. Sehingga sangat memungkinkan menjadi habitat aneka jenis satwa termasuk macan," terang dia.

Menurutnya, lokasi kandang berjarak sekitar 50 meter dari kawasan hutan lindung Perum Perhutani KPH Pekalongan Timur BKPH Karanganyar RPH Kapundutan. Menurutnya, kawasan hutan dan kebun warga dibatasi oleh Sungai Kapundutan.
"Lokasi kandang jauh dari pemukiman dan jalan. Untuk menuju kandang harus jalan kaki lewat pemalang dengan menuruni bukit sekitar 20 menit," tutur dia.

Dari hasil tinjauan itu, pihaknya juga memberikan sosialisasi kepada warga jika macan dan harimau dua satwa yang berbeda. Dengan kondisi kandang yang tidak terlalu kuat, rentan diterobos binatang buas seperti macan.
"Kita juga memberikan edukasi ke masyarakat jika macan merupakan binatang yang dilindungi. Oleh karena itu, tidak boleh diburu atau dibunuh. Kita juga memberi saran agar kualitas kandang diperkuat lagi," ujar dia. (had)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: