Dievaluasi Kemendagri, Penurunan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Batang Diminta Lebih Optimal

Dievaluasi Kemendagri, Penurunan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Batang Diminta Lebih Optimal

Dievaluasi Kemendagri, Penurunan Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Batang Diminta Lebih Optimal-IST-IST

JAKARTA, RADAR PEKALONGAN.DISWAY.ID - Ketua Evaluator, Inspektur III Inspektorat Jenderal Kemendagri Erfin Ilyas menyoroti dedikasi dan pencapaian signifikan Kabupaten Batang dalam berbagai bidang. Meski begitu Kabupaten Batang diminta lebih optimal untuk menurunkan angka stunting dan kemiskinan ekstrem. 

Hal ini seperti disampaikan dalam evaluasi kinerja triwulan ke-IV tahun kedua, Senin 6 Mei 2024 di Jakarta. Dalam kesempatan ini Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, mendapat apresiasi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri). 

“Terima kasih atas pengabdian menjadi Pj Bupati selama 2 tahun. Kinerja baik selama ini diletakkan sebagai fondasi kebijakan bagi kepala daerah hasil pilkada berikutnya. 

Fokus utama evaluasi adalah pada penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem," ujarnya. 

Ia juga menekankan, pentingnya kebijakan yang tepat sasaran. Pj Bupati harus mengetahui By Name By Address (BNBA) yang menjadi sasaran program, sehingga penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem lebih optimal.

Sementara itu, Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyampaikan, lima poin penting yang menjadi prioritas selama masa kepemimpinannya, termasuk inflasi, stunting, pengangguran, kemiskinan, dan penyerapan anggaran. 

“Upaya yang telah dilakukan termasuk koordinasi dan sinergi antara TPID dan pemangku kepentingan untuk menjaga stok dan distribusi komoditas pangan, serta inisiatif seperti Gerakan Tanam Cabai dan Operasi Pasar Beras,” jelasnya.

Sedangkan untuk masalah stunting, berdasarkan sistem elektonik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) menunjukkan penurunan jumlah balita terdeteksi stunting dari tahun 2023 ke 2024, menandakan kemajuan dalam penanganan masalah gizi. 

“Tahun 2023 angka stunting mencapai 10,69 persen, di tahun 2024 hingga 6 Mei prosentasenya turun menjadi 9,22 persen,” terangnya. 

Selain itu, lanjut dia, upaya peningkatan penyerapan tenaga kerja dan pengembangan wirausaha mandiri di kalangan pemuda menjadi fokus utama untuk mengurangi angka pengangguran.

Lani juga menyampaikan bahwa, telah meningkatkan cakupan kepesertaan BPJS Kesehatan dengan Universal Health Coverage (UHC), artinya memastikan setiap warga memiliki akses yang adil terhadap pelayanan untuk tindakan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif pelayanan kesehatan gratis. 

Serta memberikan pelatihan kerja serta bantuan modal usaha. Bantuan infrastruktur seperti RTLH, jamban, dan tanki septic individu juga telah disalurkan untuk mendukung masyarakat miskin.

“Pentingnya keterlibatan Stakeholder dalam penanggulangan kemiskinan adalah kunci untuk masa depan yang lebih cerah bagi Kabupaten Batang,” pungkasnya. (Nov)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan