Bupati Fadia Hadiri Pentas Seni Religi Dan Halal Bihalal Kemenag Kabupaten Pekalongan

Bupati Fadia Hadiri Pentas Seni Religi Dan Halal Bihalal Kemenag Kabupaten Pekalongan

--

RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, menghadiri acara pentas seni religi dan halalbihalal Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Pekalongan yang digelar di Gedung Pertemuan Umum Kajen.

Acara tersebut juga menjadi panggung bagi peluncuran tiga lagu baru karya Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan Dr. H. Imam Tobroni S.Ag., MM yang berjudul "Kota Santri yang Dirindukan", "Linggoasri Kampung Moderasi", dan "Santri Milenial".

Selain Bupati, acara juga dihadiri oleh sejumlah tokoh dan perwakilan penting, antara lain Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan beserta jajaran, Ketua DWP Unsur Pelaksana Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan dan anggotanya, Ketua FKUB Kabupaten Pekalongan, serta sejumlah kepala dinas dan tokoh agama, serta tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Fadia menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin kepada seluruh hadirin atas segala kesalahan yang mungkin terjadi. 

"Saya yakin sekali sebagai pemimpin, kesalahan itu luar biasa banyak dalam diri saya. Maka di kesempatan yang baik ini, saya datang untuk secara langsung memohon maaf lahir dan batin kepada semua yang hadir," ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan harapannya agar Kemenag Kabupaten Pekalongan dapat bersinergi dengan baik untuk meningkatkan pendidikan agama di Kabupaten Pekalongan. 

"Kita harus bersama-sama memikirkan bagaimana memajukan sekolah dan anak-anak Kabupaten Pekalongan agar lebih baik lagi dalam unsur agamanya," tambahnya.

Bupati juga mengapresiasi peluncuran lagu-lagu baru dalam acara tersebut. "Saya turut hadir di sini karena ingin mendengarkan langsung karya-karya yang diluncurkan hari ini," katanya.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pekalongan Dr. H. Imam Tobroni, S.Ag., MM juga memberikan pidato, mengungkapkan bahwa lagu "Kota Santri yang Dirindukan" merupakan respresentasi dari kehidupan masyarakat santri di Kabupaten Pekalongan dipenuhi oleh keadilan, ilmu para ulama, kedermawanan orang-orang kaya, dan doa dari orang-orang yang kurang mampu. 

"Semoga impian kita untuk mewujudkan 'Kota Santri' dapat tercapai," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: