Pj Gubernur Jateng Lantik Muhammad Masrofi Jadi Pj Bupati Banjarnegara, Dituntut Lebih Inovatif

Pj Gubernur Jateng Lantik Muhammad Masrofi Jadi Pj Bupati Banjarnegara, Dituntut Lebih Inovatif

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana melantik Muhammad Masrofi sebagai Pj Bupati Banjarnegara di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa, 28 Mei 2024. -istimewa -

SEMARANG - Muhammad Masrofi resmi menjabat sebagai Pj Bupati Banjarnegara menggantikan Tri Harso Widirahmanto yang untuk  periode 2022-2024.

Muhammad Masrofi dilantik Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah,  Nana Sudjana di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Selasa, 28 Mei 2024. 

Nana Sudjana berharap,  Masrofi bisa  terus melakukan inovasi dalam memimpin Pemkab Banjarnegara.

Harapannya, bisa memberikan pelayanan terbaik, mengoptimalkan pengelolaan potensi daerah, dan menyejahterakan masyarakat.

BACA JUGA:Indeks SPBE Tertinggi, Pemprov Jateng Raih ‘Digital Government Award’ dari Presiden Jokowi

BACA JUGA:Pemprov Jateng Teken Kerja Sama Dengan UNESCO-IHE Institute for Water Education Di WWF Bali 2024

"Saya minta, selaku pejabat harus punya komitmen dan target. Misal kemiskinan, komitmennya apa, targetnya berapa. Jadi harus ada gregetnya. Jangan hanya mengikuti arah angin tanpa ada inovasi," kata Nana saat memberikan arahan. 

Dibeberkan Nana, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Pj Bupati Banjarnegara yang baru. Khususnya terkait program prioritas dari pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Yaitu soal kemiskinan dan kemiskinan ekstrem, stunting, pengangguran, dan juga bagaimana kemampuan mengelola inflasi.

"Ini selalu kami tekankan setiap ada pergantian jabatan. Ini suatu tantangan," katanya.

Persentase kemiskinan di Kabupaten Banjarnegara saat ini adalah 14,90 persen. Untuk kemiskinan ekstrem pada angka 1,50 persen, turun dari tahun 2022 sebesar 1,53 persen.

Namun angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem tersebut masih di atas rata-rata provinsi, yaitu kemiskinan 10,77 persen dan kemiskinan ekstrem 1,1 persen.

Sementara angka prevalensi stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) di Kabupaten Banjarnegara pada posisi 19,9 persen. Angka itu sudah berada di bawah rata-rata provinsi yang masih sekitar 20,7 persen.

"Ini pekerjaan rumah kita bersama. Pemerintah daerah tidak bisa berjalan sendiri. Kerja sama dengan Forkopimda, instansi terkait, dan instansi vertikal, serta pemerintah provinsi dan pemerintah pusat sangat penting. Kemiskinan dan stunting ini harus diturunkan," kata Nana.

Hingga kini, lanjut Nana, dari angkatan kerja sebanyak 583.890 jiwa di Banjarnegara, masih terdapat pengangguran sebanyak 36.549 jiwa atau 6,26 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: