Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Pekalongan Terus Membaik
KAJEN - Dengan berbagai inisiatif progresif yang dilakukan Bupati Pekalongan Asip Kholbihi bersama Wakil Bupati Arini Harimurti dan didukung jajaran Pemkab Pekalongan, indikator makro ekonomi di Kabupaten Pekalongan terus membaik.
"Sejak tahun 2016 semester pertama kami dilantik dengan misi besar kita bagaimana menghadirkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Pekalongan. Capaian ini ada ukurannya, yakni indikator makro ekonomi," ujar Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat bersilaturahmi dengan jajaran pimpinan Radar Pekalongan di Kantor Radar Pekalongan, Sabtu (7/3/2020). Bupati didampingi Kepala Bappeda dan Litbang Yulian Akbar, Kepala Pelaksana BPBD Budi Raharjo, dan Sekdin Kominfo Supriyadi ditemui GM Radar Pekalongan Ade Asep Syarifuddin, Pimpinan Perusahaan Rosikin, dan jajaran Radar Pekalongan.
Beberapa gambaran kecenderungan positif indikator kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan masyarakat tersebut terlihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2019 naik pada angka 5,85 dibandingkan tahun 2018 di angka 5,76, dan di tahun 2016 di angka 5,19. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pekalongan saat ini di atas Provinsi Jawa Tengah dan nasional, bahkan di atas Kota Pekalongan. Laju inflasi di tahun 2018 sebesar 3,08 persen turun menjadi 2,80 persen di tahun 2019. PDRB perkapita pada tahun 2018 sebesar Rp 23.880.000, naik menjadi Rp 25.461.423 di tahun 2019.
Indikator lainnya, persentase penduduk miskin pada tahun 2018 sebesar 10,06 persen turun menjadi 9,71 persen di tahun 2019. "Kita dulu mengawali kerja pada tahun 2016 dengan angka kemiskinan di angka 12,90, sekarang sudah single digit 7,91, dan target di tahun 2020 di angka 8,67. Mudah-mudahan di tahun 2021 bisa 7,10. Ini RPJMD kita," ungkap Bupati.
Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2019 naik menjadi 69,71, dibandingkan IPM tahun 2018 di angka 68,97. Bupati menyatakan IPM Kabupaten Pekalongan akan terus diseriusi agar meningkat lagi. Di awal memasuki pemerintahan Kabupaten Pekalongan pada tahun 2016, IPM Kabupaten Pekalongan adalah 67,71, dan pada tahun 2019 ini sudah 69,71. Ditargetkan, di tahun 2020 bisa menjadi 70,31 dan tahun 2021 di angka 71,73 atau sama dengan provinsi.
"Daerah dengan IPM sama atau di atas provinsi, kemiskinan di bawah provinsi, dan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas provinsi dinilai dengan daerah yang maju. Dulu pernah pada awal-awal saya dilantik, saya diundang gubernur dan disampaikan jika Kabupaten Pekalongan angka kemiskinannya di atas Jateng, pertumbuhan ekonomi di bawah Jateng, dan IPM di bawah Jateng. Saya punya obsesi beri waktu tiga tahun untuk memperbaiki itu, dan Alhamdulilah saat ini kian membaik," ujar Bupati.
Indikator lainnya, angka harapan lama sekolah naik dari 12,17 persen di tahun 2018 menjadi 12,40 di tahun 2019. Indikator angka rata-rata lama sekolah juga tercapai. Yakni, 6,74 di tahun 2018 naik menjadi 6,88 di tahun 2019. Angka harapan hidup juga naik menjadi 73,57 di tahun 2019, sedangkan pada tahun 2018 angka harapan hidup di angka 73,53. Tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,41 di tahun 2018 menjadi 4,43 di tahun 2019. (Adv/had)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: