Penyintas Talasemia Bertambah, RSUD Batang Gandeng Popti Gencarkan Edukasi Pencegahan

Penyintas Talasemia Bertambah, RSUD Batang Gandeng Popti Gencarkan Edukasi Pencegahan

Penyintas Talasemia Bertambah, RSUD Batang Gandeng Popti Gencarkan Edukasi -Radar Pekalongan/Novia Rochmawati-Radar Pekalongan

BATANG, RADAR PEKALONGAN.DISWAY - Hingga kini ada 41 penyintas Talasemia di Kabupaten BATANG, baik untuk usia anak maupun dewasa. Oleh karenanya, RSUD BATANG, menggandeng Perhimpunan Orang Tua Penyandang Thallasaemia Indonesia (POPTI) Cabang BATANG memberikan sosialisasi pencegahan Talasemia, Rabu 29 Mei 2024. 

Sosialisasi yang digelar di Poliklinik Anak RSUD Batang ini menghadirkan narasumber Dokter Anak RSUD Batang, dr Tan Evi Susanti dan juga Ketua POPTI Cabang Batang, Nety Widjayanti. 

BACA JUGA:Bagi-bagi Balon Merah, POPTI Batang Ajak Masyarakat Lebih Peduli Penyakit Talasemia

"Saat ini total ada 41 penyintas talasemia, ada satu penyintas baru.  Dan memang mayoritas berada di Kecamatan Bandar," jelas dr Evi. 

Di kesempatan ini, ia juga turut memberikan pentingnya skrining darah sebelum menikah. Karena hal ini menjadi salah satu pencegahan pernikahan sesama pembawa sifat talasemia. 

"Jadi talasemia ini bisa dicegah dengan menghindari pernikahan antara  sesama pembawa sifat. Dan selain adanya riwayat Talasemia dari keluarga, hal ini bisa dicek melalui skrining HB Elektroforesis," Jelasnya. 

Pihak RSUD Batang berharap, adanya sosialisasi di RSUD Batang ini dapat memberikan jangkauan yang lebih luas ke masyarakat yang tengah berobat di RS. 

BACA JUGA:Cegah Talasemia, POPTI Batang Ajak Masyarakat Skrining Darah Sebelum Menikah

"Sembari menunggu pemeriksaan pasien dan keluarga pengantar bisa mendapatkan edukasi pencegahan talasemia," pungkasnya. 

Ketua POPTI Cabang Batang, Nety Widjayanti menyebut, pihaknya berencana akan melakukan sosialisasi yang lebih luas. Termasuk ke Bandar dalam upaya pencegahan pernikahan antara pembawa sifat talasemia atau talasemia minor. 

"Sebelumnya kami juga sudah sosialisasikan melalui radio Abirawa dan juga di CFD alun-alun Batang. Ke depan kami juga akan berencana sosialisasi ke wilayah Bandar. Karena di sana cukup banyak penyintasnya. Sehingga pentingnya edukasi untuk pencegahan pernikahan sesama pembawa sifat, " tandasnya. (nov) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radar pekalongan