Pokir DPRD Prioritaskan 3 Masalah
KOTA PEKALONGAN- DPRD Kota Pekalongan mendorong percepatan penyelesaian tiga masalah yakni penanggulangan rob secara komperhensif, pembangunan Pasar Banjarsari dan penanganan isu stunting. Ketiganya dituangkan dalam Pokok-pokok Pikiran (Pokir) DPRD Kota Pekalongan yang masuk dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2020.
Ketua DPRD Kota Pekalongan, Balgis Diab saat menyampaikan paparan dalam Musrenbang tingkat kota mengatakan bahwa secara keseluruhan ada tiga prioritas dalam Pokir yang diusulkan daalam RKPD 2020. Yang pertama yakni upaya penganggulangan rob secara komperhensif yakni melakukan evaluasi masterplan penanganan rob dan disesuaikan dengan kondisi terkini.
"Upaya penanggulangan rob secara komperhensif harus dilakukan. Yakni tidak hanya menganggaran saja, tapi Pokir juga menyoroti bagaimana masterplan penanganan rob yang sudah ada agar dievaluasi menyesikan kondisi yang sekarang. Karena hingga saat ini rob masih terus merendam pemukiman warga sehingga harus ada evaluasi kembali terhadap rencana yang sudah disusun," tuturnya.
Kemudian yang kedua yakni terkait pembangunan Pasar Banjarsari, DPRD berharap agar realisasi pembangunan dapat berjalan sesuai target yakni selesai pada tahun 2020 sesuai dengan apa yang sudah dibahas dalam rapat APBD. "Kami sudah masukkan dalam Pokir bagaimana pembangunan Pasar Banjarsari harus bisa dikejar sesuai target dan juga penataan pedagang harus dilakukan dengan baik," tambah Balgis.
Prioritas yang ketiga yakni masalah kesehatan terkait isu strategis nasional yakni stunting. DPRD meminta Pemkot bersama jajaran agar melakukan penanganan serius terhadap isu stunting. Selain itu DPRD juga meminta agar perbaikan pelayanan kesehatan harus terus diperbaiki karena hingga saat ini masih banyak terdengar keluhan pelayanan di puskesmas dan RSUD Bendan.
Sedangkan untuk bidang lainnya, lanjut Balgis, DPRD juga telah menjabarkannya dalam Pokir di masing-masing bidang. Seperti bidang pendidikan Pokir difokuskan untuk pendidikan karakter, sarpras sekolah dan pembangunan sarpras olahraga. Kemudian bidang kesehatan yakni penyediaan sarpras kesehatan di wilayah rob, juga pelayanan RSUD Bendan yang banyak dikeluhkan yakni terkait pasien masuk dan rawat inap. "Itu harus menjadi perhatian khusus," kata Balgis.
Untuk pelayanan Puskesmas, DPRD meminta agar pelayanan rawat inap di Puskesmas bisa dimaksimalkan dan menjangkau semua wilayah. Kemudian juga pentingnya meningkatkan kampanye Germas dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. "Selanjutnya, terkait Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang sampai saat ini masih terus terjadi," jelasnya.
Di bidang sosial ekonomi, DPRD melalui Pokir mendorong agar pelatihan workshop dan pelatihan dapat berbasis IT dan tidak hanya seremonial saja tapi benar-benar dapat diimplementasikan. Di bidang Infrastruktur, DPRD mendorong agar dilakukan peningkatan keamanan di Jalur Interchange dan pembangunan Pasar Banjarsari agar tepat waktu.
"Kemudian normalisasi drainase dan sungai untuk meminimalisir banjir maupun rob harus direalisasikan. Selama ini, untuk normalisasi sungai selalu terbentur kewenangan. Terkait hal itu, DPRD siap untuk membantu dan mengawal. Juga tentang peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, kami mendorong agar penyusunan APBD hendaknya bisa dilakukan tepat waktu," tandasnya. (nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: