10 Kecamatan Rawan Banjir

10 Kecamatan Rawan Banjir

**9 Kecamatan Rawan Longsor, 19 Kecamatan Rawan Angin Kencang

KAJEN - Memasuki musim penghujan, sebanyak 10 kecamatan di Kabupaten Pekalongan berpotensi terkena bencana banjir. Yakni Kecamatan Tirto, Wiradesa, Siwalan, Wonokerto, Sragi, Bojong, Kajen, Buaran, Kedungwuni, dan Wonopringgo.

Demikian disampaikan Kepala Bappeda dan Litbang Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, kemarin. Selain itu, ada sembilan kecamatan rawan longsor. Yakni Kecamatan Paninggaran, Kandangserang, Lebakbarang, Petungkriyono, Kesesi, Karanganyar, Kajen, Talun, dan Doro.

"Semua kecamatan atau 19 kecamatan berpotensi rawan angin kencang," kata dia.

Ia menyebutkan, selama tahun 2021 ini sudah terjadi 104 kejadian bencana. Dengan rincian, 32 kejadian banjir, 10 bencana rob, 25 longsor, 1 tanah gerak, 3 kekeringan, dan 27 kejadian angin kencang. Selanjutnya 2 kejadian kebakaran hutan/lahan, dan 5 kebakaran pemukiman.

Dikatakan, saat ada kunker Komisi VIII DPR RI baru-baru ini pemkab telah memaparkan berbagai permasalahan dalam penanganan banjir dan rob. Di antaranya, terbatasnya tempat pengungsian, luasnya wilayah terdampak banjir sehingga butuh dukungan logistik dan makan yang cukup besar, dan akses ke wilayah untuk pengiriman bantuan terendam banjir.

Permasalahan lainnya, genangan banjir lama surut, dan terbatasnya sarana prasarana untuk evakuasi warga.

Dikatakan, banjir dan rob masuk lewat beberapa sungai yang ada di Kota dan Kabupaten Pekalongan. Di antaranya Kali Sengkarang, Kali Bremi, dan Kali Meduri.

"Pembangunan tanggul rob yang dikerjakan mulai dari tahun 2018 sampai 2019 telah mampu mengatasi rob, namun masih memerlukan beberapa penyempurnaan," katanya.

Tanggul Sungai Bremi dan Meduri, kata dia, masih terbuka di beberapa tempat, serta tanggul sungainya banyak yang kritis dan bocor. Sehingga pengaruh pasang masih memengaruhi terjadinya genangan rob di kanan kiri sungai tersebut.

"Saat kunker Komisi VIII kami telah menyampaikan permohon bantuan ke pusat seperti tenda pengungsi, perahu karet, truk serba guna, mobil pikap, pompa air mobile, penutupan Sungai Bremi dan Meduri, pintu klep pengendali, rumah pompa, dan kolam retensi. Dari kunker itu akan kami follow up lagi," katanya.

Ditambahkan, banjir dan rob pada bulan Februari hingga Maret 2021 terjadi di 28 desa di Kecamatan Siwalan, Wonokerto, Wiradesa, dan Tirto. Jumlah rumah terdampak saat itu 12.085, dengan 13.993 KK dan 45.753 jiwa terdampak. "Jumlah pengungsi saat itu 4269 orang yang tersebar di 39 lokasi," terang dia.

WARGA KHAWATIR BANJIR AIR HUJAN

Sekretaris Desa Mulyorejo Nurul Huda, menyampaikan, banjir rob untuk sementara ini sudah agak teratasi dengan adanya tanggul di utara dan perbaikan parapet di sepanjang Sungai Meduri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: