Pasutri Terlantar di Papua Tiba di Kampung Halamannya di Desa Winduaji Pekalongan
Pasangan suami istri Namru Falah (25) dan Ega Sasilya (18), akhirnya kumpul lagi bersama keluarganya di Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-
KAJEN,RADARPEKALONGAN.DISWAY.ID - Pasangan suami istri (pasutri) yang terlantar di Papua akibat tergiur iklan kerja di media sosial Facebook, Namru Falah (25) dan Ega Sasilya (18), akhirnya tiba di kampung halamannya di Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan, Kamis, 13 Juni 2024.
Pasangan Falah dan Ega sehari sebelumnya tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Pasutri ini dijemput petugas Dinas Sosial Kota Surabaya yang sebelumnya telah dihubungi Dinsos Kabupaten Pekalongan.
Setelah dibelikan tiket bus ke Pekalongan, keduanya pun berangkat dari Surabaya ke Pekalongan melalui jalur darat dan dini hari kemarin tiba di Pekalongan. Setibanya di Pekalongan, keduanya dijemput pihak keluarga bersama Pemerintah Desa Winduaji.
"Keduanya sekarang sudah kumpul dengan keluarganya di Paninggaran," terang Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Agus Dwi Nugroho, Kamis, 13 Juni 2024.
Menurutnya, pasangan ini berangkat dari Papua dengan kapal laut pada tanggal 5 Juni 2024. Kedua pasangan itu bisa pulang atas kerja sama yang baik pemerintah desa Winduaji, Sentra Pelayanan Sosial di Papua dan Dinas Sosial di Surabaya.
"Keduanya naik kapal karena tidak punya KTP. Jika ada KTP mungkin bisa dipulangkan dengan naik pesawat. Makanya nyampe Pekalongannya agak lama karena naik kapal," kata Agus Dwi Nugroho.
Seperti diketahui, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pekalongan bantu pemulangan pasangan suami istri (pasutri) dari Desa Winduaji, Kecamatan Paninggaran, yang terlantar di Papua. Pasutri ini adalah Namru Falah (25) dan Ega Sasilya (18).
Pasutri ini melarikan diri dari tempatnya bekerja di perkebunan sawit lantaran beban kerja dan upahnya tak sesuai harapan. Keduanya berangkat ke Papua lantaran tergiur iklan manis lowongan pekerjaan (loker) di Facebook (Fb). Kisah pasutri ini viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Kepala Desa Winduaji Muamal, membenarkan jika pasutri yang terlantar di Papua dan meminta bantuan untuk pulang ke kampung halamannya adalah warganya. Keduanya berasal dari Dukuh Winduaji Barat Rt 002 Rw 001.
"Keduanya ini baru berangkat sekitar 20 hari ke Papua untuk bekerja. Namun keduanya kabur dari lokasinya bekerja karena tidak sesuai dengan janji-janji saat akan diberangkatkan ke sana," kata Muamal.
Dikatakan, pasutri ini tidak sendirian. Ada 10 orang yang berangkat ke Papua bersama keduanya. Ada dari Madura, Yogjakarta dan lainnya. Pada saat video itu viral di medsos, sudah ada enam orang yang berhasil dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.
Empat orang pada saat itu belum bisa pulang, termasuk pasutri dari desanya tersebut. "Keduanya bingung dan ngadu dengan keluarganya untuk bisa pulang. Saat kabur, mereka hidup di masjid. Untuk makan saja harus minta-minta," kata dia.
Pasutri ini sudah menikah sekitar 1,5 tahun. Pasangan ini belum dikaruniai anak. Untuk merubah nasib, keduanya pun sepakat merantau untuk bekerja. Pasalnya, di Paninggaran Falah bekerja serabutan dengan penghasilan yang pas-pasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: