iklan banner Honda atas

Paling Terdampak Pandemi, UMKM Tercepat Bangkit

Paling Terdampak Pandemi, UMKM Tercepat Bangkit

*Kemenko Perekonomian Fasilitasi KUR Tanpa Agunan

KENDAL - UMKM ternyata memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan jumlahnya yang mencapai 66 juta usaha, UMKM punya kontribusi 61 persen bagi ekonomi nasional, mampu menyerap 97 persen tenaga kerja, serta kontribusi ekspor sebesar 17%.

"Tetapi selama pandemi, UMKM paling terkena dampaknya, yakni sebesar 84,2 persen. Padahal sumber pertumbuhan kita 61 persen berasal dari UMKM. Sehingga perlu membantu UMKM supaya pemulihan ekonominya bisa bergerak cepat," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian RI, Iskandar Simorangkir saat hadiri kegiatan Optimalisasi Penyaluran KUR untuk Meningkatkan Kesejahteraan UMKM dan Pemulihan Ekonomi di Kabupaten Kendal yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, Selasa (21/12/2021) di Hotel Sae inn Kendal.

Acara ini juga dihadiri mitra kerja Kemenko Perekonomian, Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto, serta hadir pula Bupati Kendal, Dico M Ganinduto.

Menurut Iskandar, salah satu cara untuk membantu UMKM yakni dengan pembiayaan KUR. Di 2021 Menko Perekonomian meningkatkan platform Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebanyak dua kali, dari Rp 220 triliun menjadi Rp 253 triliun. "Karena permintaan tinggi, nilainya ditingkatkan lagi menjadi Rp 285 triliun," ungkapnya.

Keberpihakan Menko Perekonomian juga terlihat dari komite pembiayaan yang memperlunak persyaratan KUR. Sesuai arahan Presiden, KUR sampai Rp 10 juta tidak adanya agunan. Bahkan bagi pelaku UMKM yang ingin meminjam pembiayaan usahanya tidak perlu agunan jika meminjam sampai dengan Rp 100 juta.

"Ini sesuai arahan Presiden dan telah dieksekusi dalam peraturan Menko Perekonomian, yakni menetapkan KUR Rp100 juta tak perlu agunan tambahan, cukup dengan proyek itu sendiri," terang Iskandar.

Bahkan, untuk KUR bermasalah tetap diberikan restrukturisasi, dan bagi yang belum mampu diberikan perpanjangan. Tujuanya supaya UMKM bisa bangkit. Terbukti, rata-rata permintaan KUR dari UMKM meningkat, yakni dari rata-rata hanya Rp 16 triliun sebelum Covid-19, sekarang mencapai Rp 26 hingga Rp 27 triliun perbulan penyaluran KUR yang dilakukan Bank dan penyalur lainnya.
"UMKM terkena dampak pandemi paling besar, tapi bangkitnya paling cepat,"tandasnya.

Melalui Menko Perekonomian didukung DPR, khususnya Ketua Komisi XI, program ini diperluas di seluruh Indonesia dan ditambah platformnya, sehingga makin banyak UMKM yang mendapatkan KUR ini.

"Dengan pembiayaan ini, UMKM di Kendal bisa jadi motor pengerak ekonomi. Bisa naik kelas yang super mikro menjadi mikro, mikro menjadi menengah dan kemudian naik kelas lagi jadi besar," harap Iskandar.

Ketua Komisi XI DPR RI, Dito Ganinduto mengatakan, tahun 2021 ini plafon untuk KUR sebesar Rp 285 triliun dan yang sudah terealisasi sebesar 273,3 triliun.
"Khusus di Kendal sudah terserap sekitar Rp 1,3 triliun," katanya.

Bupati Kendal, Dico M Ganinduto berharap stimulus dari pemerintah ini benar-benar bisa terserap dengan baik. Oleh karena sosialisasi akan digencarkan oleh dinas terkait, karena masih banyak pelaku UMKM yang belum mengetahui tentang program KUR. "Ada sekitar 31 ribu UMKM di Kendal. Supaya naik kelas, UMKM terus kami dorong dan perhatikan dengan berbagai program dan pendampingan," ucapnya. (lid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: