Pandemi Covid-19, Angka PMKS Meningkat
KOTA - Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) berupaya menekan angka Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PKMS) di Kota Pekalongan. Pasalnya data terbaru akhir tahun 2021 PMKS di Kota Pekalongan mengalami peningkatan.
Hal ini diungkapkan Kepala Dinsos-P2KB melalui Pekerjaan Sosial Muda, Elly Mukminasti SH saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (10/3/2022).
"PMKS ini ialah seseorang atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani, dan sosial) tidak terpenuhi. Ada 26 kriteria PMKS seperti anak balita terlantar, anak terlantar, fakir miskin, korban penyalahgunaan Napza, penyandang disabilitas/ lansia terlantar, anak yang terlibat masalah hukum, anak jalanan, pengemis, pemulung, dan sebagainya," terang Elly.
Disebutkan Elly, setiap setahun dua kali Dinsos-P2KB update data PMKS. Upaya untuk menurunkan PMKS juga dilakukan seperti mendorong Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), memberdayakan panti/RPSBM, sosialisasi kesejahteraan, meningkatkan SDM dengan pelatihan, meringankan beban masyarakat melalui bantuan-bantuan, pemberian alat bantu, dan sebagainya.
"Sebetulnya dulu angka PMKS perlahan turun. Namun setelah adanya pandemi, jumlah orang miskin bertambah. Meskipun ada upaya meringankan beban di masyarakat melalui bantuan-bantuan ternyata penurunan PMKS juga belum signifikan," beber Elly.
Elly mengatakan bahwa selama ini bantuan tak hanya dari daerah yang digelontorkan tetapi juga dari pusat. "Kegiatan pelatihan juga didorong untuk masyarakat yang rawan masalah sosial ekonomi, bahkan berikut modalnya," kata Elly.
Elly berharap kesejahteraan masyarakat Kota Pekalongan semakin meningkat. Orang-orang dapat segera bangkit dari kemiskinan sehingga ekonomi mereka semakin pulih atau membaik.(nul)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: