Tergerus Aliran, Tebing Sungai Terancam Longsor
Mengancam Pemukiman Paesan Selatan
Pemukiman warga dan infrastruktur jalan di di RT 02 RW 08 Paesan Selatan, Kelurahan Kedungwuni Barat, Kecamatan Kedungwuni, terancam longsornya tebing Sungai Sengkarang yang mengalir di desa itu. Pasalnya, jarak bibir sungai dengan wilayah pemukiman penduduk sangat dekat. Oleh karena itu, masyarakat setempat mengharapkan pemerintah daerah membangunkan bronjong penahan tebing Sungai Sengkarang, agar ancaman longsor tersebut bisa teratasi.
Ketua RT 02 RW 08, Hasani, Kamis (21/3), mengatakan, ada tiga rumah yang kondisinya sudah sangat terancam, karena bagian belakang rumahnya sudah tergerus longsor. Untuk itu, ia mengharapkan agar tebing itu dibronjong, sehingga lingkungannya aman.
"Ada tiga unit rumah warga terancam longsor. Kondisinya sudah cukup parah, sebab di bagian belakangnya sebagian sudah terkena longsor. Ini sudah hampir empat tahun. Semoga untuk saat ini pemerintah bisa merespon bantuan ke lingkungan saya," katanya.
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi langsung merespon aspirasi masyarakat dengan meninjau lokasi yang terancam longsor di Paesan Selatan, Kamis (21/3) sore. Menurutnya, masyarakat berharap segera dibangun bronjong penahan tebing sepanjang 150 meter di tepi Sungai Sengkarang untuk mengamankan rumah warga, jalan, tempat ibadah dan perkampungan.
"(Pembangunan bronjong) akan diusahakan di tahun 2019 ini, dan akan diselesaikan di tahun 2020. Ini komitmen kami untuk menyelematkan lingkungan masyarakat, tentu tidak hanya di daerah bawah saja, perkotaan saja. Kita juga tengah berkonsentrasi untuk menyelesaikan infrastruktur di daerah atas di tahun 2019 ini," ujar Bupati.
Dikatakan, nantinya sebagian wilayah Kandangserang, termasuk wilayah Lebakbarang yang kemarin viral dengan aksi semen rakyatnya juga akan segera dibangun.
"Saya juga sampaikan terima kasih karena rakyat sudah peduli, tapi nanti itu peningkatan jalan dari kita senilai Rp 3,5 miliar untuk Kecamatan Lebakbarang. Untuk Kecamatan Kandangserang dari Tambakroto hingga pertigaan Sukoharjo, termasuk kunjungan kita kemarin ke Trajumas. Secara bertahap, infastruktur akan kita selesaikan," ujar Asip.
Disebutkan, capaian pada tahun 2018, sudah mengerjakan hampir 80 persen lebih untuk kondisi jalan baik di Kabupaten Pekalongan. Infrastruktur jembatan, jalan, tanggul penahan rob, dan bronjong, akan dibangun semua pada tahun 2019 ini, dan sebagian akan diselesaikan di tahun 2020.
"Ini upaya mewujudkan Kabupaten Pekalongan 100 persen kondisi infrastrukturnya baik. Kami optimis dengan celah fiskal yang kita miliki, Insya Allah bisa terjangkau semua. Ada beberapa ruas kita nunggu sinkronisasi juga dari dana bantuan keuangan. Jika ini 'clear' akan mempercepat mewujudkan Kabupaten Pekalongan jalan kabupatennya 100 persen baik. Ini mungkin bisa kita wujudkan hingga akhir tahun 2020. Pemerintah harus bekerja keras dan tepat menyelesaikan skala prioritas, apa yang menjadi persoalan warga untuk bisa diatasi bersama," katanya. (ap5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: