Tetap Optimalkan Pembentukan Karakter Anak

Tetap Optimalkan Pembentukan Karakter Anak

*TK Negeri Pembina Tulis

BATANG - Di masa pandemi covid-19, pembelajaran home schooling dipilih sebagai alternatif pembelajaran. Salah satunya diterapkan oleh TK Negeri Pembina Tulis. Selain menerapakan 3M, pembelajaran home schooling tak lupa memfokuskan pada penerapan karakter siswa. Sehingga meski tidak bertatap muka seperti biasanya, karakter siswa tetap terbentuk meski tidak seefektif pembelajaran biasanya.

"Dengan homeschooling kami hanya bisa tatap muka sekali dalam seminggu. Jumlah siswa pun terbatas. Tapi meski begitu kami sebagai pendidik harus tetap memberikan transfer karakter ke siswa kami. Apalagi untuk anak TK, di masa-masa ini adalah waktu yang tepat untuk membentuk karakter mereka. Jadi walaupun waktunya minim harus dimaksimalkan untuk pembentukan karakter mereka," jelas Kepala TK Negeri Pembina Tulis, Sri Sugiharsih SPd didampingi salah satu guru, Ifan Prasetiyo SPd saat diwawancarai, Sabtu (21/11/2020).

Pihaknya mencontohkan ada beberapa penanaman karakter yang dilakukan. Seperti penanaman karakter disiplin, yang dilakukan dengan memakai seragam meski belajar di rumah. Dengan memakai seragam siswa juga bisa mengingat tanggung jawab mereka, jika mereka sedang belajar bukan bermain.

Selain itu penanaman karakter juga dilakukan dengan melakukan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Hal ini dilakukan untuk pembiasaan hidup sehat, khususnya di tengah Pandemi Covid-19. Diharapkan meski nantinya pandemi Covid-19 berakhir pembiasan hidup sehat mereka pun bisa terpatri dan menjadi kebiasaan rutin.

"Salah satu karakter yang kami bentuk juga bagaimana pembiasaan hidup sehat. Tentunya di masa pandemi seperti ini kami bentuk karakter merela lewat pembiasaan hidup sehat dan penerapan 3M. Jadi memang dalam pelaksanaan sekolah siswa kami kenalkan, meskipun mereka masih kecil, sudah kami tanamkan agar bisa menjadi kebiasaan baik ke depannya," imbuhnya.

Salah satu wali murid, Yuliati mengaku senang dan tak khawatir dengan penerapan home schooling. Pasalnya orang tua dan sekolah bisa berkolaborasi menerapkan Protokol Kesehatan pada anak. Selain itu anak juga bisa bersekolah meskipun hanya seminggu sekali.

"Meskipun seminggu sekali, sangat menyenangkan. Karena anak-anak juga sebenarnya sudah bosan kalau harus di rumah. Kalau home schooling mereka bisa ketemu teman dan gurunya, meski tak sebanyak biasanya. Semoga keadaan cepat membaik dan anak-anak bisa kembali bersekolah seperti biasanya," pungkasnya. (nov)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: