16 Kelurahan Masih Terendam
Dirinya mengaku tidak mematok tarif untuk warga yang memanfaatkan jasa ojek perahunya itu. "Seikhlasnya warga ngasih berapa. Biasanya minimal 4 ribu atau 5 ribu rupiah untuk sekali jalan, jaraknya sekitar dua kilometer lebih," katanya, Minggu (21/2/2021) siang.
Ghofur menambahkan pendapatannya dari jasa ojek perahu itu tidak menentu, tergantung berapa kali dia mengantarkan warga. "Sampai tengah hari ini saya sudah lima kali mengantarkan warga," katanya.
Lain halnya dengan Sugiono (40), warga Panjang Wetan. Meski tidak memiliki perahu, dia tidak ingin kehilangan momentum meraih rezeki tambahan melalui jasa ojek perahu, meski dia tidak memiliki perahu sendiri. "Saya menyewa perahu, kemudian saya pakai untuk jasa ojek perahu, mengantarkan orang melewati banjir," katanya.
Sugiono mengaku memasang tarif Rp20.000 untuk satu warga yang ia antarkan, dengan rute pulang pergi. "Alhamdulillah berkah tersendiri. Tiap hari nggak tentu, kadang 10 kali mengantarkan orang," ujarnya.
Warga sekitar yang memanfaatkan jasa ojek perahu itu mengaku tidak keberatan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Mereka merasa terbantu dengan adanya transportasi semacam itu.
"Saya memilih pakai perahu karena kalau mau jalan kaki susah, harus nerjang banjir. Banjir di rumah masih sepinggang. Saban hari kalau mau keluar harus pakai perahu. Ini murah meriah, bayarnya 10 ribu untuk bolak balik. Kalau untuk anak-anak gratis," ungkap Anisah (50), warga Kandang Panjang, Pekalongan Utara. (way)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: