Mengenal Desa Adat Penglipuran : Desa Terbersih di Dunia
--
Penulis : Kelompok 9 PGMI 22 KKL UIN K.H.ABDURRAHMAN WAHID PEKALONGAN
Desa Adat Penglipuran terletak ditengah-tengah pulau Bali tepatnya di kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali. Desa ini sudah ada sejak abad 13 serta asli berasal dari Kintamani. Luas wilayah 112 hektar dengan 50 hektar kawasan pertanian, 45 hektar hutan bambu, 9 hektar pemukiman, 4 hektar kawasan adat dan sisanya untuk fasilitas umum. Secara geografis desa Penglipuran berada di 600 mdpl yang membuat temperatur desa ini cenderung sejuk dengan vegetasi yang masih terjaga. Di Desa Adat Penglipuran terdapat 78 pintu gerbang yang membentang dari arah utara hingga selatan serta memiliki jumlah penduduk kurang lebih 228 KK (kartu keluarga) dengan 1.200 lebih jiwa. Desa ini ditetapkan sebagai desa terbersih dan desa wisata sehingga banyak penduduk setempat bekerja sebagai pelaku wisata dan perdagangan, selain sebagai petani, karyawan, pengrajin dan ASN.
KEINDAHAN DESA ADAT PENGLIPURAN
Keindahan Desa Adat Penglipuran menjadi salah satu hal yang menonjol. Tidak ada sampah di sekitar lingkungan Desa Adat Penglipuran sehingga desa ini dianggap dunia menjadi desa terbersih. Berkat kebersihan dan kerapiannya, desa ini juga berhasil mendapatkan beberapa penghargaan salah satunya penghargaan kalpataru. Saat memasuki Desa Adat Penglipuran akan disambut dengan tanaman hijau. Udara dan pemandangan di Desa Adat Penglipuran terasa sejuk dan asri dengan pemandangan pagar tanaman yang menghiasi seluruh area Desa Adat Penglipuran. Ketika memasuki Desa Adat Penglipuran dilarang untuk menggunakan kendaraan. Hal ini dilakukan untuk menjaga lingkungan Desa Adat Penglipuran agar bebas dari polusi.
Di Desa Adat Penglipuran memiliki konsep tata ruang yang berbeda dari desa lainnya. Desa Adat Penglipuran masih mempertahankan tradisi budaya. Masing-masing desa mempunyai tradisi kebudayaan menurut Desa Balamantra. Desa adalah tempat atau wilayah, bala itu waktu, mantra itu perubahan manusia/generasi.
Konsep tata ruang di desa adat Penglipuran dibagi menjadi 3:
1. Konsep utama
Konsep ini terletak di bagian utara, sebagai tempat suci atau tempat para dewa. Bagi masyarakat Bali, Pura merupakan tempat sembahyang atau wujud rasa syukur orang Bali kepada Tuhan yang Maha Esa.
2. Konsep madya
Konsep ini terletak di bagian tengah, sebagai pemukiman penduduk. Rumah-rumah penduduk dibangun berbanjar di sepanjang jalan utama. Di tempat ini, masyarakat Desa Adat Penglipuran tinggal bersama keluarga dalam unit bangunan yang disebut pekarangan.
3. Konsep nista
Konsep ini terletak di bagian selatan, sebagai zona khusus untuk pemakaman penduduk.
Warga desa adat penglipuran selalu menjaga konsep keharmonisan, baik harmonis kepada Tuhan yang maha esa, harmonis kepada manusia, dan harmonis kepada alam. Salah satu cara mereka menjaga keharmonisan dengan manusia yaitu setiap samping rumah di Desa Adat Penglipuran itu terdapat gang kecil yang menghubungkan langsung dengan rumah tetangga satu dan tetangga lain. Hal ini dikarenakan bagi mereka tetangga sudah dianggap seperti keluarga.
KEUNIKAN DESA ADAT PENGLIPURAN
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: