Dua Kubu Massa Pendukung Paslon Bentrok, Pengambilan Nomor Urut Paslon di KPU Kabupaten Pekalongan

Dua Kubu Massa Pendukung Paslon Bentrok, Pengambilan Nomor Urut Paslon di KPU Kabupaten Pekalongan

Dua massa pendukung dua paslon bertemu di depan kantor KPU Kabupaten Pekalongan hingga akhirnya terlibat kericuhan dengan perang batu.-Hadi Waluyo-

"Saya berpesan kepada masyarakat ndak usah ribut, ndah usah gaduh. Ini Pilkada cuma dua bulan yang kondusif saja. Ini kan memilih pemimpin monggo mana yang terbaik untuk Kabupaten Pekalongan," kata Fadia.

"Juara itu nomor satu, bukan nomor dua," pungkasnya.

Sementara itu, calon Bupati nomor urut 2, Riswadi, mengatakan, nomor dua itu lungguh. Ia pun menyebut filosofi sri, lungguh, loro, pati. "Lungguh itu artinya duduk," kata dia.

Riswadi mengatakan, Pemilu merupakan bagian dari konstelasi politik untuk memilih pemimpin terbaik yang akan membawa kemajuan Kabupaten Pekalongan. Pemilu ajang konstelasi gagasan dan ide. 

"Nomor dua maknanya lungguh atau duduk, dan victory atau kemenangan," tandasnya.

Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso Widamanto mengatakan, situasi dalam rangka kegiatan tahapan pengambilan nomor urut pasangan berjalan dengan baik, lancar, dan aman. 

"Sekarang para paslon berjalan ke basisnya masing-masing," kata dia.

Menurutnya, insiden yang terjadi disebabkan oleh adanya kesalahpahaman. Ada upaya dari pihak-pihak tertentu untuk memprovokasi. Namun, ujar dia, situasi bisa diantisipasi dan dikendalikan. 

"Saya minta untuk seluruh masyarakat bahwasanya pesta demokrasi ini adalah pesta rakyat. Semata-mata untuk kemaslahatan daripada masyarakat sehingga tolong jangan ciderai, jangan terpengaruh provokasi-provokasi yang dilakukan untuk membuat situasi di Kabupaten Pekalongan ini menjadi tidak aman, tidak nyaman, kaitannya dengan Pilkada ini," pesan dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: