Berdayakan Petani di Kabupaten Pekalongan, MPM PD Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan Kembangkan Padi Organik

Berdayakan Petani di Kabupaten Pekalongan, MPM PD Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan Kembangkan Padi Organik

MPM PD Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan panen padi organik di Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan.-Hadi Waluyo-

KAJEN, RADARPEKALONGAN.CO.ID - Berdayakan petani di Kabupaten Pekalongan, Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kabupaten Pekalongan mulai kembangkan padi organik.

MPM PDM Kabupaten Pekalongan bekerjasama dengan tiga petani dari Desa Karangsari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, yakni Riyono, Susanto dan Roni, untuk pengembangan padi organik di Desa Karangsari. 

Budidaya padi organik berhasil dikembangkan. MPM PDM Kabupaten Pekalongan panen padi organik di Desa Karangsari ini pada Minggu, 22 September 2024.

Ketua MPM PDM Kabupaten Pekalongan, Islah Milono, Minggu, 29 September 2024, menyampaikan, ketiga petani tersebut didampingi untuk menanam padi organik pada lahan dengan luas 3.200 meter persegi. 

Baca juga:Senangnya Siti Aminah, Korban Banjir Rob Yang Dibangunkan Rumah Lazismu Kabupaten Pekalongan

Ketiga petani itu diberi talangan support modal, walaupun tidak 100 persen. Jika sudah panen, gabahnya akan dibeli oleh MPM dan diproses menjadi produk berasmu. 

Selanjutnya, kata dia, berasmu ini dijual kembali ke pimpinan Muhammadiyah, karyawan, sekolah, kampus, pondok, rumah sakit dan karyawan amal usaha Muhammadiyah yang lain.

"Selama ini petani bingung, hanya bisa menanam, panen, dijual sama siapa bingung. Kita mulai program ini sejak akhir Mei hingga panen pada hari ini," kata Islah.

Islah berharap, pola seperti ini dapat dipertahankan mengingat ada sekitar 2.000 lebih warga Muhammadiyah dan karyawan yang membutuhkan beras untuk dikonsumsi.

"Salah satu tujuan dari pemberdayaan petani ini adalah ada peningkatan kesejahteraan petani. Yang tadinya gabah dihargai Rp 6.000, berasnya dihargai Rp 12.000 hingga Rp 14.000, walaupun ada ongkos angkut, proses dan sebagainya," tutur Islah.

MPM juga menekankan proses penanaman padinya dilakukan secara organik agar menghidari penyakit degeneratif akibat paparan racun zat kimia.

Sementara itu, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Pekalongan, Mardi Raharjo, menyampaikan apresiasi terhadap kerja keras MPM dalam memberdayakan petani. 

Mardi mengatakan, MPM sudah beberapa kali melakukan kegiatan pemberdayaan, antara lain pemberdayaan nelayan di Wonokerto dan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya madu klanceng.

Mardi juga menceritakan, MPM mendapatkan hibah dalam bentuk sawah di daerah Pakumbulan yang sedang diproses serah terimanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: