Tiap Hari Suplai Paket Makanan dan Oksigen
*Bagi Warga yang Isoman
*Komunitas Dapur Peduli dan Gema
KOTA - Sejumlah komunitas di Kota Pekalongan mewujudkan solidaritas, kepedulian, dan empati kepada warga yang terkena Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri (isoman).
Salah satunya dilakukan oleh komunitas Dapur Peduli, bekerja sama dengan Gerakan Pemuda Amanah (Gema). Melalui gerakan yang dinamakan Peduli Covid-19, mereka memberikan suplai makanan setiap hari untuk warga yang sedang isoman. Tak hanya makanan, tetapi juga vitamin, obat-obatan, kebutuhan harian, sampai oksigen.
Koordinator gerakan Peduli Covid-19, Hamid Alkaff, mengatakan prioritas penyaluran bantuan itu diperuntukkan bagi warga Kota Pekalongan yang terpapar Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing. Kegiatan ini sudah berjalan sejak lebih dari sebulan lalu, namun semakin diintensifkan sejak sekitar empat hari ini, atau sejak berlakunya PPKM Darurat.
Bantuan yang diberikan, terutama berupa kebutuhan makan siang dan makan malam untuk warga yang sedang isoman. "Setiap hari kita lakukan dua kali, menyuplai untuk makan siang dan makan malam. Selain itu juga kebutuhan lain, misal vitamin, obat-obatan, masker, hand sanitizer, sampai oksigen. Mereka tersebar di Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan, sampai Batang," kata Hamid saat dihubungi Radar Pekalongan, Selasa (13/7/2021).
Diharapkan, dengan adanya bantuan suplai makanan maupun kebutuhan lainnya itu, akan mempercepat proses penyembuhan warga yang sedang isoman. Warga yang sedang isoman itu cukup di rumah saja, kebutuhan makan, vitamin, obat-obatan sesuai resep dokter, dan lainnya akan dibantu dipenuhi.
"Tujuan kita supaya penyebaran Covid-19 bisa diredam, salah satunya dengan cara orang-orang yang sedang isoman itu benar-benar di rumah saja, tidak perlu keluar rumah, dipenuhi kebutuhannya," kata Hamid.
Setiap harinya, imbuh dia, jumlah suplai makan siang dan makan malam untuk warga yang isoman itu fluktuatif. Menyesuaikan dengan permintaan atau kebutuhan. Beberapa hari ini, setiap kali suplai berkisar antara 60 sampai 70an porsi. "Hari ini tadi kita mengirim ke sekitar 70 titik," ungkapnya.
Diungkapkan Hamid, anggota relawan di gerakan Peduli Covid-19 di Komunitas Dapur Peduli dan Gema yang setiap harinya aktif berkeliling memenuhi kebutuhan warga yang isoman ada 9 sampai 10 orang. Misinya murni sosial. Mereka mengirimkan kebutuhan makan sesuai dengan permintaan. Sebelumnya, komunitas ini sudah menginformasikan melalui media sosial maupun broadcast pesan WhatsApp maupun.
Dalam pesan itu dituliskan bahwa Dapur Peduli dan Gema melalui gerakan Peduli Covid-19 mempersilakan siapa saja yang sedang isoman dan lagi susah cari makan untuk bisa menghubungi mereka di nomor 085727852095. Mereka juga melakukan 'open donasi' melalui rekening BCA di nomor 238 333 8000. "Dan juga bagi yang membutuhkan oksigen bisa menghubungi kami," imbuh Hamid.
Sejak pesan itu tersebar, Hamid menuturkan mendapat besar dari masyarakat. Banyak pula yang memberikan bantuan dan donasi. "Respon masyarakat alhamdulillah bagus. Bahkan yang kita bantu pun ada yang ngasih donasi juga. Kadang juga keluarga dari orang yang sedang isolasi itu yang menghubungi kita dan memberikan bantuan dari luar kota," ujarnya.
Hamid mengungkapkan, saat ini selain kebutuhan sehari-hari, yang sangat dibutuhkan oleh warga yang terpapar Covid-19 adalah tabung oksigen. Banyaknya permintaan tak sebanding dengan ketersediaan di lapangan.
Dia menceritakan, dalam sehari kadang yang minta bantuan tabung oksigen mencapai puluhan, bahkan sempat sampai 50. "Kadang dalam satu malam bisa 50 yang butuh. Banyak banget, dan tidak pernah bisa terpenuhi. Kita kekurangan terus. Paling sehari kita bisa memenuhi tidak sampai 20 tabung," ungkapnya.
Selain itu, pengisian oksigen yang terdekat adanya di Tegal, Kendal, sampai Semarang. Itupun harus antre, kadang sehari kadang sampai dua hari. "Misalnya hari ini, sampai siang ini saja sudah ada permintaan 15 tabung, sementara kita ini baru ada 8. Biasanya permintaan tabung oksigen meningkat di malam hari, mungkin karena faktor cuaca juga, suhu, dan sebagainya, jadi banyak yang butuh," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: