Tiga Drainase Harus Dinormalisasi
**Agar Banjir di Tirto tak Meluas
KAJEN - Banjir wilayah Pesisir Kota Santri beberapa pekan terakhir sudah meluas ke Desa Pacar Kecamatan Tirto. Untuk penanganan diperlukan nomalisasi drainase di area sekitar.
Sekadar untuk diketahui, banjir yang terjadi beberapa hari lalu sudah melebar dari depan kantor Kecamatan Tirto dan SMP N 1 Tirto hingga pertigaan yang menuju ke arah perumahan Tanjung, Tirto.
Bahkan banjir terbilang parah terjadi di terowongan rel kereta api. Di terowongan tersebut, tidak ada hujan saja jalan tergenang air setinggi lebih kurang 5- 10 centimeter. Apalagi saat hujan, genangan airnya semakin tinggi mencapai 50 centimeter. Karenanya, warga setempat terpaksa menutup jalan itu dengan bambu agar tidak dilewati pengendara, khususnya roda empat lebih.
Atas kondisi itu, anggota DPRD Kabupaten Pekalongan dari daerah pemilihan Kecamatan Tirto, Mirza Kholik besama sejumlah perangkat kecamatan setempat dan dinas terkait menggelar rapat koordinasi membahas banjir di wilayah Tirto.
Dalam rapat tersebut, ia mengusulkan adanya normalisasi dengan melakukan pengerukan di sejumlah gorong-gorong yang ada di desa setempat. Ada tiga gorong-gorong yang perlu dikerjakan oleh DPU Taru dan dinas terkait yakni drainase di bawah pos polisi Pacar dan di depan bekas kantor kawedanan. Kemudian yang paling utama yakni pengerukan lumpur di saluran bawah rel kereta api yang sudah puluhan tak tak dilakukan.
''Saya berharap, karena sifatnya darurat maka pengerukan lumpur supaya segera direalisasikan,'' tegas Mirza.
Selain itu, Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Pekalongan itu juga berharap adanya penertiban rumah maupun warung-warung yang berada di atas tanah pengairan. Yang pasti perlu adanya kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mendukung program pemerintah supaya Kabupaten Pekalongan terbebas dari banjir.
Mirza menjelaskan, saat ini yang baru saja dilakukan untuk penanganan banjir sementara di daerah Pacar dengan pemasangan mesin pompa air di pintu air klep otomatis di ujung akhir aliran air dari bawah rel kereta api menuju sungai sengkarang atau yang lebih dikenal dengan sungai Pencongan. Di dekat mesin pompa tersebut terdapat bak penampungan air dan kalau melihat kondisinya perlu adanya peninggian dan dibeton sehingga semakin kuat serta menampung airnya cukup besar. (Yon)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: